Semarang, Idola 92,6 FM – Hasil analisa yang dilakukan jajaran kepolisian mengenai pelaku bom di Pospam Kartasura dua hari kemarin itu, ternyata sudah melakukan komunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah. Bahkan, pelaku RA itu, telah dibaiat Abu Bakar Al Baghdadi sejak 2018 kemarin.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan dari hasil komunikasi yang dilakukan dengan pimpinan ISIS itu, RA diajari cara merakit bom dan membeli bahan-bahan peledak dengan meminta uang kepada ibunya.
Menurutnya, komunikasi yang dilakukan RA kepada pimpinan ISIS itu melalui jejaring pertemanan Facebook dan kemudian didoktrin dengan ajaran syarat kekerasan.
Rycko menjelaskan, dari hasil komunikasi dengan pimpinan ISIS itu, pelaku RA juga sempat mengajak keluarganya untuk bergabung namun ditolak. Sehingga, pelaku belajar membuat bom dan simulasikan melalui petasan serta diuji coba di belakang rumahnya.
“Dari hasil analisis terorisme, memang yang bersangkutan tidak masuk dalam jaringan terorisme yang selama ini telah dilakukan identifikasi dari Densus 88 Polri. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa yang bersangkutan adalah pelaku tunggal. Kedua, pelaku sejak 2018 aktif melakukan komunikasi melalui media sosial dan internet berkomunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah,” kata kapolda, Rabu (5/6/).
Lebih lanjut Rycko menjelaskan, pelaku RA melakukan aksinya seorang diri dengan anggapan bahwa aksinya adalah tindakan amaliyah sesuai ajaran dari ISIS.
“Sesuai arahan dari ISIS, pelaku mengambil target anggota polisi yang sedang berjaga di pos,” jelasnya.
Kapolda mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, karena TNI/Polri dan pemerintah daerah setempat akan menjaga keamanan.
Kasus Penembakan Mako Brimob Purwokerto, Kapolda: Kami Sedang Uji Balistik Untuk Tentukan Jenis Senjatanya
Jajaran kepolisian terus bekerja ekstra, untuk bisa mengungkap kasus penembakan yang terjadi di Mako Brimob Batalyon B Pelopor Kompi 3, Purwokerto pada Sabtu (25/5) dini hari kemarin.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan Polres Banyumas sudah memeriksa 17 saksi, yang terkait dengan kasus penembakan di Mako Brimob Purwokerto itu. Sehingga, kasus itu bisa segera diungkap.
Menurutnya, jajaran kepolisian saat ini sedang melakukan uji balistik terhadap pecahan proyektif yang ditemukan di pos penjagaan Mako Brimob Purwokerto itu.
Rycko menjelaskan, pihanya terus berupaya keras agar kasus itu bisa segera selesai dan pelakunya tertangkap.
“Update kasus di Mako Brimob Purwokerto, kita sudah melakukan uji balistik dengan uji metal. Sekarang, kami sedang melakukan pencocokan dengan merekonstruksi lagi. Sebab, proyektilnya pecah atau hancur, sehingga untuk mengetahui senjata apinya. Itu paling penting,” kata Rycko, Rabu (5/6).
Rycko lebih lanjut meminta kepada masyarakat Purwokerto pada khususnya dan warga Jateng pada umumnya untuk tidak perlu takut terhadap dua kejadian di wilayahnya. Sebab, aparat kepolisian tetap memberikan jaminan keamanan.
Diwartakan sebelumnya, pos penjagaan Mako Brimob Batalyon B Pelopor Kompi 3 Watumas, Purwokerto menjadi sasaran penembakan orang tidak dikenal, Sabtu (25/5) dini hari. Sebuah mobil warna silver, diketahui melaju di Jalan Ahmad Yani dari arah selatan dan langsung menembaki pos penjagaan.
Dalam insiden tersebut, seorang anggota Brimob terluka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, kaca pos penjagaan yang menghadap ke jalan pecah berantakan. Pecahan di kaca itu membentuk lubang tidak beraturan, dengan ukuran sekira kepalan orang dewasa. (Bud)