Semarang, Idola 92.6 FM – Kampanye hemat energi terus dilakukan PLN, agar masyarakat bisa menghemat penggunaan energi. Salah satunya dengan penggunaan kompor induksi, yang diklaim lebih irit jika menggunakan kompor gas.
Manager Area PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Mundhakir mengatakan pihaknya terus mengajak masyarakat, agar beralih menggunakan kompor induksi. Upaya yang dilakukan dengan mengadakan lomba memasak menggunakan kompor induksi di acara Sragen Creative Festival dan Festival Kuliner 2019 di Sasana Manggala Sukowati, Jumat (26/4) kemarin.
Mundhakir menjelaskan, melalui kegiatan peringatan HUT ke-273 Kabupaten Sragen pihaknya melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi kepada masyarakat. Tidak ketinggalan, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekda Tatag Prabawanto ikut berpartisipasi.
Menurutnya, seluruh peserta diajak merasakan keuntungan jika memasak menggunakan kompor induksi.
“Kehadiran PLN merupakan wujud kepedulian dalam membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat. Ini juga sekaligus mengenalkan penggunaaan kompor induksi kepada masyarakat, jika kompor induksi itu lebih praktis, hemat energi, serta aman penggunaannya,” kata Mundhakir dikutip dari rilis.
Lebih lanjut Mundhakir menjelaskan, dengan makin masyarakat mau menggunakan kompor induksi ada harapan penghematan energi dalam negeri bisa tercapai.
Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan kompor induksi menjadi gaya hidup baru dan pilihan cerdas bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, program baik dari PLN harus didukung semua pihak.
“Kompor induksi ini menawarkan solusi bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat karena lebih hemat, lebih bersih, lebih sehat, lebih modis, tidak panas dan tidak ada risiko kebakaran. Sedangkan bagi pemerintah, bisa mengurangi subsidi gas dan tidak ada kelangkaan barang,” ujar bupati.
Sementara itu, dalam lomba memasak itu hasil masakan bupati berupa mi goreng dilelang dan terjual Rp7 juta. Hasil lelangan itu kemudian diserahkan ke Adis Banowati, siswi SMP 1 Gesi yang terkena kanker. (Bud)