Jokowi Minta Batik Terus Dikembangkan Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso
Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso (dua dari kiri) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Yayasan Batik Indonesia dengan BWM klaster batik, Rabu (2/10).
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Peringatan Hari Batik Nasional tahun ini dipusatkan di Istana Mangkunegaran Surakarta, Rabu (2/10). Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara tersebut, meminta semua elemen terlibat ikut mengembangkan batik sebagai warisan budaya nusantara.

Presiden Jokowi mengatakan sejak UNESCo menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia, perkembangan batik semakin pesat. Buktinya, semakin bermunculan perajin batik di sejumlah daerah di Indonesia.

Presiden Jokowi menjelaskan, pada peringatan Hari Batik Nasional tahun ini berpesan untuk terus meneguhkan komitmen bangsa melestarikan batik. Termasuk, menumbuhkan ekonomi rakyat melalui kerajinan batik.

“Keberhasilan kita dalam mengembangkan batik membuktikan dedikasi, ketulusan dan kecintaan dari para pembatik. Tugas kita selanjutnya adalah mengajak generasi muda Indonesia, untuk terus mencintai batik. Mengajak masyarakat dunia untuk mengenakan, dan mengagumi batik. Kita juga harus berani mengenalkan batik ke acara-acara internasional, dan menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia pada masyarakat dunia,” kata Jokowi.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang hadir di peringatan Hari Batik Nasional di Solo menjelaskan, pihaknya juga turut ambil bagian memajukan usaha produktif perajin batik. Yakni, melalui Bank Wakaf Mikro (BWM) Almuna Berkah Mandiri di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dan BWM Imam Syuhodo di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedua BWM itu, telah mengembangkan klaster nasabah pembatik.

Sebagai upaya mengembangkan nasabah klaster batik, jelas Wimboh, pihaknya juga memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman antara Yayasan Batik Indonesia dengan kedua BWM klaster batik dalam hal pembiayaan.

“Kami bersinergi untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi nasabah pembatik binaan BWM, dalam kerangka pembinaan serta pemberdayaan masyarakat,” ujar Wimboh.

Melalui kerja sama itu, lanjut Wimboh, diharapkan bisa memberikan insentif pendapatan bagi perajin batik untuk menjalankan usaha mikro produktifnya. Termasuk, melestarikan budaya batik Tanah Air. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemprov Fasilitas Warga Jateng di Wamena Yang Akan Pulang Kampung
Artikel selanjutnyaPerajin di Kampung Batik Terbantu Dengan Tambahan Bantuan Peralatan Membatik dari PLN