Semarang, Idola 92.6 FM – Sebanyak 44 ton Edamame asal Jawa Tengah diekspor ke Belanda melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (3/7) sore. Ekspor Edamame ke Belanda merupakan yang pertama dilakukan, dengan menggunakan sertifikat elektronik.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan ekspor perdana Edamame ke kawasan Eropa adalah kali pertama, dan untuk menunjukkan kepada publik bahwa Jateng mempunyai produk pertanian yang bisa diandalkan.
Menurutnya, dari hulu sampai hilir dalam sektor pertanian agribisnis untuk berdagang ke dunia internasional bisa mulai digenjot. Sehingga, neraca perdagangan di dalam negeri bisa positif dan sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo dalam menggenjot ekspor pertanian.
Ganjar menjelaskan, tugas pemerintah menggenjot produk pertanian dan mencari champion-champian pertanian yang mempunyai nilai ekspor tinggi.
“Kita bisa sampaikan kepada masyarakat, ini lho potensi seluruh Indonesia. Termasuk di Jawa Tengah. Kita punya edamame, kita punya jahe, sarang burung walet dan hari ini kita kirim. Termasuk gula semut. Dan itu industri kecilnya ada, maka hulunya perlu kita bina. Tengahnya kita ajari jualan, dan hilirnya bisa berdagang terus,” kata Ganjar.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menambahkan, pada ekspor perdana Edamame ini merupakan produk dari Kabupaten Wonosobo, Temanggung dan Kabupaten Magelang. Sebelumnya, produk Edamame dari Jateng telah dikirim ke Jepang, Amerika Serikat, India dan Singapura. Dan sekarang, terbuka pasar di negara Belanda.
Menurutnya, yang patut diapresiasi adalah penggunaan e-Cert untuk memudahkan pengiriman barang ke luar negeri dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama hingga tiga bulan.
“Karena selama ini, kita masih pakai print out dan distempel kemudian dikirim bersama barangnya ke negara tujuan. Hari ini, pakai electronics sertificate itu tidak lagi nunggu lama. Kita sudah siapkan dari awal, mereka sudah lihat, baca dan pelajari. Begitu diterima, tinggal berangkat aman dan tidak balik lagi,” ucap Ali Jamil. (Bud)