Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan angka kemiskinan di Jawa Tengah saat ini mencapai 11,32 persen, atau sekira 2.890.000 jiwa.
Ganjar menyatakan, masih banyak warga miskin yang butuh pertolongan semua pihak dan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah saja. Sehingga, harus ada sinergi bersama antara pemerintah daerah bersama perusahaan negara atau swasta dengan masyarakat sekitar.
Menurutnya, ada banyak cerita tentang warga miskin di Jateng yang bisa dibantu melalui corporate social responsibility (CSR) perusahaan maupun bantuan langsung dari masyarakat sekitar.
Ganjar menjelaskan, upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng harus didukung semua pihak dan dilakukan secara bertahap. Terutama, bantuan-bantuan langsung yang bisa diberikan dan dimanfaatkan masyarakat miskin.
“Sebenarnya cerita semacam ini ada di tempat lain, tapi yang penting adalah masyarakat bisa membantu yang seperti ini. Satu, memberikan informasi dan kedua kita bertindak. Kita tidak bisa sakdek saknyet, tapi kalau kita bisa mencari mereka yang miskin dan butuh bantuan kita juga bisa cepat. Bisa bersumber dari APBD, dari CSR perusahaan dan ketiga dari Baznas. Sebenarnya masyarakat sekitar juga bisa terlibat,” kata Ganjar, Senin (11/2).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, upaya untuk membereskan warga miskin harus dilakukan secara cepat. Misalnya rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan juga bantuan nontunai yang diberikan untuk jaminan hidup setiap harinya.
“Kita juga harus berburu, dan kenapa kita harus berburu, agar bisa dibereskan,” tandasnya. (Bud)