Dukung Mobilitas Masyarakat Modern, Grab Kampanyekan Gerakan AntiNgaret

City Manager 2-Wheel Semarang Grab Indonesia Ramdan Fitriyadi (kiri) saat menjawab pertanyaan soal kampanye antingaret bersama Senior Manager Marketing Grab Indonesia Michael Dwi Putra (kanan) dan Sosiolog Bayu Yulianto, Selasa (6/8).
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Majunya masyarakat modern sekarang ini yang semakin kompleks, membuat waktu menjadi sangat berarti dan tidak ingin terbuang sia-sia. Sehingga, di era revolusi industri 4.0 sekarang membutuhkan dukungan semua pihak untuk saling bersinergi.

Senior Manager Marketing Grab Indonesia Michael Dwi Putra mengatakan di era kemajuan masyarakat modern sekarang ini, penggunaan waktu seefektif dan efisien mungkin sangat dibutuhkan. Sehingga, tidak terjerumus menjadi masyarakat yang selalu membudayakan mengulur waktu atau ngaret.

Menurutnya, memanfaatkan waktu secara maksimal akan berimbas pada produktivitas kerja dan memengaruhi perekonomian negara.

Michael menjelaskan, dengan kondisi menyesuaikan masyarakat modern sekarang ini, maka pihaknya sangat mendukung peningkatan produktivitas kerja melalui dengan menghargai waktu. Salah satunya, mengampanyekan gerakan antingaret.

“Sebenarnya, kita ingin meng-highlight tentang fenomena ngaret yang mungkin sudah sangat populer di Indonesia. Apa yang mau kita highlight di sini bukan kita memfasilitasi orang yang sudah terbiasa dengan budaya malas, tapi justru orang-orang yang sangat menghargai waktu. Kita menyebutnya sebagai orang-orang pejuang antingaret,” kata Michael di sela kampanye antingaret di Semarang, Selasa (6/8).

Michael lebih lanjut menjelaskan, kampanye antingaret tidak hanya dilakukan di Kota Semarang saja tapi di sejumlah kota besar di Indonesia. Di antara di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Sosiolog dan peneliti independen, Bayu A Yulianto menjelaskan, dampak dari budaya selalu mengulur waktu memang berpengaruh pada produktivitas kerja. Oleh karena itu, sebagai masyarakat modern harus bisa menghilangkan budaya ngaret.

“Hadirnya transportasi online sebagai pendukung mobilitas masyarakat modern sangat dibutuhkan. Kecepatan dan maksimal di dalam memanfaatkan waktu ini sangat penting,” ucap Bayu.

Bayu menyebutkan, menjamurnya transportasi online sekarang ini harus bisa menjadi solusi di dalam mengurangi budaya ngaret di kalangan masyarakat modern. (Bud)

Artikel sebelumnyaSalat Gaib Digelar Untuk Doakan Mbah Moen Yang Wafat di Makkah
Artikel selanjutnyaPLN Pastikan Listrik DKI dan Jabar Mulai Normal