Semarang, Idola 92.6 FM – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang menjadi satu dari sejumlah bandara tersibuk di Pulau Jawa, sehingga dukungan infrastruktur yang memadai mutlak diperlukan. Termasuk, ketersediaan BBM jenis Avtur yang dibutuhkan maskapai pesawat terbang.
VP Operation Aviation Pertamina Kusumo Wibowo mengatakan pihaknya sangat memahami, jika Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang merupakan bandara yang cukup sibuk. Sedangkan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) masih berada di bandara lama dan membutuhkan waktu saat pengisian ke pesawat.
Oleh karena itu, jelas Kusumo, pihaknya membangun empat tangko modular untuk memercepat layanan pengisian BBM jenis Avtur ke pesawat. Sehingga, dengan empat tangki moduler berkapasitas 92 KL Avtur itu fleksibilitas pengisian BBM ke pesawat menjadi lebih terjamin.
Menurutnya, pembangunan tangki modular ini dalah upaya Pertamina untuk menyesuaikan kebutuhan Avtur di pesawat sejak Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani resmi beroperasi.
“Keberadaan di Bandara Ahmad Yani ini mendukung fasilitas yang lama. Ini kita kembangkan terus, karena beberapa tahun ke depan kita akan bangun fix facilities. Ini adalah bandara kedua terbesar di Jawa Tengah dan disuplai dari Rewulu dan Balongan. Kapasitasnya 23 KLx4 atau setara 92 KL, dan yang lama berkapasitas 400 KL. Jadi, total ada hampir 500 KL dan ketahanan stok bisa sampai lima hari,” kata Kusumo di sela peninjauan Tangki Modular Pertamina di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Senin (9/9).
Lebih lanjut Kusumo menjelaskan, melalui Tangki Modular di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ini, maka terjadi penghematan waktu saat pengisian BBM jenis Avtur ke pesawat. Yakni, kurang dari 10 menit dari sebelumnya hingga 20 menit untuk setiap pesawat.
GM Pertamina MOR IV, Iin Febrian menambahkan, DPPU Ahmad Yani merupakan yang terbesar kedua pengisian Avtur setelah Adi Sucipto. DPPU Ahmad Yani bisa melayani 16 jam operasi pengisian BBM ke pesawat, dengan frekuensi pengisian harian 60 pesawat domestik dan dua pesawat penerbangan internasional. Ditambah lagi, untuk pesawat milik Puspenerbad Angkatan Darat.
“Untuk yang baru ini kapasitasnya masing-masing 23 KL, dan ditambah satu unit drain tank kapasitas 2,5 KL,” ucap Iin. (Bud)