Semarang, Idola 92.6 FM – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pada masa arus mudik balik Lebaran tahun ini, jumlah angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan hingga 65 persen dari Lebaran sebelumnya. Hal itu mengindikasikan, jika kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sudah mulai ada perbaikan lebih baik.
Aspek keselamatan dan keamanan di jalan raya, jelas Budi, harus bisa lebih diutamakan. Baik kendaraan pribadi maupun pengendara angkutan umum, yaitu sopir bus antarkota. Pernyataan itu dikatakannya saat membuka dialog publik “Konektivitas Membangun Bangsa” di Hotel Semesta, Selasa (9/7).
Menurutnya, meski angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya pada masa arus mudik balik Lebaran 2019 mengalami penurunan. Namun, bukan berarti perilaku masyarakat berkendara juga telah mengalami perubahan.
Budi menjelaskan, pengendara kendaraan masih mengedepankan ego dengan pemikiran lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Padahal, kondisi jalan sekarang kapasitasnya terus bertambah dan jumlah kendaraannya semakin bertambah.
Oleh karena, melalui kegiatan dialog itu diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman berlalu lintas bagi masyarakat.
“Keselamatan dengan keamanan transportasi, mari kita lihat bagaimana sebagian dari kita perilaku berkendara. Jadi, sebagian dari kita masih punya perilaku seperti ini dalam berlalu lintas. Kita dalam mengendarai kendaraan atau kita sebagai pelaku transportasi, ego tidak diutamakan di jalan tapi saling menghormati,” kata Budi.
Budi lebih lanjut menjelaskan, untuk memerbaiki perilaku berkendara masyarakat di jalan, Kementerian Perhubungan membuat program rencana umum nasional keselamatan lalu lintas. Karena, jalan bukan tempat pengendara beradu kecepatan. (Bud)