Dinkes Jateng Gandeng Pramuka Saka Bhakti Husada Bantu Puskesmas Ubah Perilaku Masyarakat

Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Anggota Pramuka Saka Bhakti Husada di Jawa Tengah sebanyak 18 ribuan orang, dan tersebar di 35 kabupaten/kota di provinsi ini. Banyaknya jumlah anggota Pramuka Saka Bhakti Husada, bisa dimanfaatkan untuk ikut memerbaiki dan mengubah perilaku hidup masyarakat menjadi lebih baik.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jateng Wahyu Setianingsih mengatakan anggota Saka Bhakti Husada yang tersebar hingga ke wilayah kecamatan itu, bisa digandeng bersama dengan puskesmas setempat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Menurutnya, masih banyak permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat dan akar persoalannya adalah mengenai perilaku tidak sehat.

Oleh karena itu, jelas Wahyu, dengan banyaknya anggota Pramuka Saka Bhakti Husada tersebut bisa menjadi solusi untuk menutup kekurangan kader kesehatan di desa-desa di seluruh Jateng.

“Ini berarti satu potensi. Di Jawa Tengah ini kita masih punya beberapa permasalahan, yang butuh dukungan semua elemen. Permasalahan itu adalah ibu kematian ibu, ada stunting yang masih 28,5 persen. Stop buang air besar kita juga belum, se-Jateng belum 100 persen. Baru 12 kabupaten/kota yang menyatakan 100 persen deklarasi stop BAB. Ini kan terkait dengan perilaku. Para Pramuka itu bisa membantu kami di jajaran Dinas Kesehatan sebagai kader sebagai agent of change,” kata Wahyu belum lama ini.

Wahyu lebih lanjut menjelaskan, melalui pemberdayaan anggota Pramuka Saka Bhakti Husada itu bisa menjadi upaya pembelajaran dan juga menggerakkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

“Anggota Saka Bhakti Husada bisa berperan aktif di dalam menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, dan menjadi agent of change dalam berperilaku hidup sehat. Dengan menggandeng adik-adik Pramuka ini, bisa menjadi tenaga penggerak pembangunan kesehatan dan membantu percepatan pencapaian cakupan upaya kesehatan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaRendah, Minat Petani Jateng Ikut Asuransi Pertanian
Artikel selanjutnyaMillennial Semarang Sama Millenial Singapore Beda Lho? Ini Bedanya!