Semarang, Idola 92.6 FM – Mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Tengah saja, tapi juga bisa dengan melibatkan generasi milenial. Bahkan, lewat cara yang sederhana dan mudah dipahami masyarakat perdesaan. Yakni dengan seni budaya ketoprak.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Jateng Retno Mratihatani mengatakan pihaknya mengajak mahasiswa-mahasiswi dari institusi pendidikan yang ada di Kota Semarang menonton seni ketoprak “Goro-goro Gayeng Germas” yang diadakan di aula lantai delapan kantor Dinkes, Senin (8/4) malam. Yakni terdiri dari mahasiswa Stikes Tlogorejo dan Akper Asih Husada.
Menurutnya, para mahasiswa itu nantinya calon tenaga kesehatan yang akan diterjunkan ke tengah masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Retno menjelaskan, dengan melibatkan para mahasiswa dari disiplin ilmu kesehatan ini diharapkan bisa memberikan tambahan ilmu selain di kampus. Sehingga, mahasiswa juga bisa berinteraksi dengan teman-teman yang lain di luar kampusnya.
“Selain melengkapi pertunjukkan ini, mahasiswa juga bisa langsung mendapatkan informasi yang cukup lengkap. Sehingga, sebagai generasi penerus ini, para mahasiswa bisa menyiapkan diri ketika nantinya terjun ke masyarakat. Apalagi, para mahasiswa ini kan juga calon orang tua yang kelak akan menyiapkan generasi penerus juga,” kata Retno.
Lebih lanjut Retno menjelaskan, dengan mengajak mahasiswa menonton seni ketoprak “Goro-goro Gayeng Germas” diharapkan selain terpapar informasi kesehatan terbaru juga bisa mengaplikasikan untuk kehidupan sehari-hari.
“Tentunya kan ada informasi baru mengenai kesehatan masyarakat apa saja, terus nanti bagaimana aplikasinya di lapangan. Ini belum tentu bisa didapatkan lingkungan kampus,” jelasnya.
Sementara itu, “Goro-goro Gayeng Germas” yang dimainkan para pegawai Dinkes Jateng termasuk Kepala Dinkes Yulianto Prabowo, mengangkat tema tentang “5NG, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng” dan “Stunting”. Dua hal itu merupakan kasus kesehatan di masyarakat, yang menjadi perhatian serius di Provinsi Jateng. (Bud)