Semarang, Idola 92.6 FM – Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini, berdampak pada meluasnya daerah-daerah terdampak kekeringan. Akibatnya, banyak lahan persawahan yang kemudian belum bisa diolah meskipun sudah masuk masa tanam.
Kabid Penyuluhan, PascaPanen dan Bina Usaha Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Farid Mufti mengatakan musim tanam di provinsi ini mundur satu bulan, karena musim kemarau yang cukup panjang. Namun demikian, masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir terhadap stok beras di Jateng yang masih cukup meski masa tanam muncur.
Menurutnya, meskipun masa tanam di Jateng mundur sebulan tapi ada sebagian wilayah di provinsi ini yang sudah masuk masa tanam.
Farid menjelaskan, beberapa daerah yang sudah masuk masa tanam itu adalah Kabupaten Sukoharjo dan beberapa kabupaten lain di sekitarnya. Sehingga, cadangan beras untuk ke depan masih mencukupi.
“Jadi, kalau untuk masa tanam kita sebenarnya sudah terjadwal. Tapi, untuk tanam pun kita masih menunggu jadwal ada air istilahnya. Tapi jangan khawatir, kalau tanamnya mundur terus tidak ada produksi. Tetap ada. Di bulan Agustus di daerah Sukoharjo dan sekitarnya, sudah ada beberapa kabupaten yang tanam. Sehingga, masih ada cadangan beras kita yang cukup,” kata Farid, Selasa (15/10).
Lebih lanjut Farid menjelaskan, belum turunnya hujan sampai sekarang memang memberi dampak pada masa tanam. Namun, berdasar prakiraan dari BMKG jika musim hujan sudah masuk pada November 2019 besok.
“Sampai dengan September 2019, produksi beras di Jawa Tengah mencapai delapan juta ton atau 70 persen dari target produksi kita. Target produksi kita tahun ini mencapai 11 juta ton,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Semarang Tuban menyatakan jika musim hujan secara umum diprakirakan terjadi awal November 2019. Namun demikian, pada Oktober ini di beberapa tempat sudah masuk musim hujan.
“Daerah di sekitar pegunungan, Wonosobo bagian barat hingga Banyumas ke Banjarnegara. Kemudian di Cilacap, Pekalongan, Tegal dan Pemalang sampai Brebes juga sudah hujan,” ujar Tuban. (Bud)