BKIPM: Ikan Mati di Kedungombo Karena Sedimentasi Yang Parah

Ikan-ikan mati di Waduk Kedungombo.

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan matinya ikan-ikan yang ada di Waduk Kedungombo, sempat membuat kepanikan masyarakat. Padahal, ikan-ikan itu siap untuk dipanen.

Pihaknya, jelas Gatot, sudah memastikan jika matinya ikan-ikan di Waduk Kedungombo karena fenomena alam. Yakni upwelling, atau pembalikan massa air.

Menurutnya, fenomena upwelling itu terjadi hampir setiap tahun dan menyebabkan ikan sulit bernafas. Hal itu akibat konsentrasi oksigen minimal, sehingga ikan-ikan menjadi mati.

Gatot menjelaskan, fenomena upwelling bertambah parah dengan buruknya kualitas air di Waduk Kedungombo. Karena, sedimentasi di waduk semakin parah dan tidak baik bagi kehidupan ikan.

“Kita kemarin melakukan observasi di lokasi, dan memang untuk secara umum kondisi ikan itu tidak terlihat adanya gejala klinis. Kami menganalisa bahwa kematian tersebut dikarenakan kualitas air yang buruk. Sedimentasi atau dasar perairan yang ada di waduk itu naik, sehingga kondisi perairan di permukaan itu tidak baik bagi kehidupan ikan,” kata Gatot, belum lama ini.

Gatot lebih lanjut menjelaskan, dari penelitian ikan yang mati itu tidak ditemukan penyakit. Hanya saja, insang utuh pucat dan operculum kemerahan.

“Sebelumnya juga sudah diingatkan para petani itu, untuk melakukan panen terhadap ikan jika kepadatan sudah meningkat. Termasuk, menarik karamba bila ada tanda-tanda akan terjadi upwelling. Tapi, ternyata peringatan itu tidak diperhatikan,” tandasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News