BI Jateng Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga Pangan Yang Tiba-tiba Naik

Ikuti Kami di Google News
Soekowardojo
Soekowardojo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Menjelang Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, semua kebutuhan pokok masyarakat dalam pemantauan pemerintah. Hal itu dilakukan, untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja di hari raya atau menyambut pergantian tahun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng, terkait pemantauan stok dan pergerakan harga komoditas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.

Menurutnya, untuk pergerakan harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat di Jateng masih cukup stabil.

Soeko menjelaskan, beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi juga belum menunjukkan gejolak kenaikan harga. Misalnya beras, telur dan minyak goreng.

“Tapi, kalau dari pengamatan kita dengan survei pemantauan harga mingguan rasa-rasanya tidak terjadi sesuatu kekurangan pasokan. Sehingga, membuat kita berada pada situasi darurat. Tidak. Kayaknya semuanya cukup ya. Tapi nanti kita lihat ya, telur cukup apa tidak ya,” kata Soekowardojo saat acara ngopi bareng dengan wartawan di Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (12/12).

Lebih lanjut Soeko menjelaskan, dari informasi yang didapatkan dinas terkait menyebutkan jika menjelang Natal dan Tahun Baru sejumlah komoditas pangan mengalami surplus. Sehingga, Jateng justru siap menyuplai daerah lain yang kekurangan komoditas pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Agus Wariyanto menyatakan, saat libur Natal dan Tahun tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan naik lima persen. Namun demikian, kondisi itu tidak sampai membuat Jateng kekurangan komoditas pangan.

“Kami menjamin, masyarakat Jawa Tengah tidak kekurangan pangan. Pendekatannya bukan hanya pada kelompok maupun kepala keluarga, tapi induvidu,” ujar Agus. (Bud)

Artikel sebelumnyaMelalui Ketoprak Milenial “Bandung Bondowoso”, Dinkes Jateng Sosialisasikan Germas
Artikel selanjutnyaPengembang Menyebut Lesunya Bisnis Properti Bisa Jadi Karena Perbankan Persulit Salurkan Kredit