Belajar dari Pendidikan di China dan Finlandia, Model Pendidikan seperti Apa yang Cocok Dipraktikkan di Indonesia?

Pendidkan di Finlandia.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Pendidikan merupakan kunci kemajuan sebuah bangsa dalam menyejahterakan dan memakmurkan warganya. Pendidikan yang maju ditopang dengan Sistem pendidikan yang memadai dan relevan pula. Namun sayangnya, terkait sistem atau metode, Indonesia kerapkali mengganti kurikulum pendidikan manakala berganti kepemimpinan.

Terkait orientasi dan paradigma pendidikan yang memakmurkan dan membahagiakan, kita patut belajar dari Finlandia—negara yang dikenal sebagai kiblat pendidikan negara-negara di dunia. Menurut Haidar Bagir—pendiri Compassiate Action Indonesia, Finlandia dapat disebut sebagai negara yang memiliki skala prioritas yang lurus dalam hubungannya dengan paradigm pendidikan yang dianutnya. Ada kesadaran bahwa segala macam keterampilan dan kemampuan akademik adalah lebih sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi yakni kebahagiaan lahir-batin.

Model pendidikan Finlandia merupakan antithesis model China. Model Finlandia lebih menekankan kemampuan berpikir kreatif yang didasarkan pada model belajar yang berorientasi pada kesenangan belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, dan kemampuan belajar mandiri siswa. Sementara, sistem pendidikan China menekankan pada kegigihan menempa mental dan keterampilan anak didik sejak masih muda dan berorientasi melahirkan ahli-ahli dalam mengejar pertumbuhan ekonomi dan kesuksesan bisnis dalam konteks materialistis.

Lantas, belajar dari pendidikan di China dan Finlandia—model pendidikan seperti apa yang cocok dipraktikkan di Indonesia? Selama ini, hal apa yang menghambat laju mutu pendidikan kita sehingga tertinggal dengan negara-negara lain?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Doni Koesoema Albertus (Pemerhati Pendidikan) dan Indra Charismiadji (praktisi dan pengamat pendidikan). (Heri CS)

Berikut diskusinya:

Artikel sebelumnyaPejabat Bandara Ahmad Yani Turun Tangan Layani Calon Penumpang di Hari Pelanggan Nasional
Artikel selanjutnyaBenarkah Semarang Kota Terdamai di Indonesia?