Semarang, Idola 92.6 FM – Komisioner Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jawa Tengah Rofiuddin mengatakan dari hasil pemantauan di lapangan ditemukan, jika distribusi logistik Pemilu 2019 tanpa ada pengawalan dan pengamanan. Sehingga, sangat rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, pada saat proses distribusi logistik surat suara Pemilu 2019 juga tanpa perencanaan dan tidak ada pemberitahuan soal kepastian datangnya logistik tersebut.
Rofi meminta kepada KPU untuk serius, di dalam proses pengiriman logistik Pemilu 2019. Pihaknya juga mengharapkan KPU bisa memberikan jadwal kedatangan logistik, untuk memonitor pergerakan logistik Pemilu 2019.
“Bawaslu Jawa Tengah sudah melakukan pengawasan dalam distribusi logistik, terutama logistik surat suara. Kami menemukan jajaran KPU seperti tidak ada perencanaan dan persiapan, di dalam distribusi logistik tersebut. Misalnya tanpa ada pengamanan dan pengawalan pada saat distribusi surat suara, dan itu hanya dilakukan sopir saja. Serta, tidak ada jawdal yang pasti soal kedatangan surat suara,” kata Rofi, Senin (11/2).
Lebih lanjut Rofi menjelaskan, Bawaslu juga meminta KPU memisahkan surat suara antara daerah satu dengan daerah lainnya. Hal itu dilakukan, untuk mencegah terjadinya surat suara yang tertukar.
“Ada mobil box yang digunakan untuk mengirim surat suara, yang dipakai untuk dua kabupaten sekaligus. Itu ada untuk Kabupaten Kendal dan Rembang, rawan terjadi surat suara tertukar. Kabupaten Kendal dan Rembang itu kan berbeda daerah pemilihan,” pungkasnya. (Bud)