Semarang, Idola 92.6 FM – Dewasa ini istilah inovasi sudah demikian akrab di telinga kita. Inovasi menjadi seperti mantra sakti– yang pemahamannya tak sedalam dan tak seholistik sebagaimana tuntutannya. Ibaratnya, orang mengatakan, “Kami sudah berinovasi!” Tapi sebenarnya belum melakukannya. Orang cenderung melakukan perbaikan, tapi belum sepenuhnya melakukan inovasi.
Kita sekarang berada pada situasi yang menuntut jargon, “inovasi atau mati!” Persoalannya, inovasi sudah dilakukan sejak lama mulai dari era Presiden SBY hingga saat ini, inovasi terus kita gemakan. Namun, kita bertanya-tanya, kenapa hingga saat ini kita belum merasakan buah inovasi seperti yang kita harapkan.
Lantas, ketika bangsa ingin menjadikan inovasi sebagai lokomotif pertumbuhan, maka apa yang mesti segera dilakukan? Siapa aktor utamanya—karena ini mesti dilakukan multidimensional? Dari mana mesti memulainya? Sejak lama, inovasi terus kita gemakan–namun, kenapa kita belum memetik buah inovasi seperti yang kita harapkan?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Pemerhati pendidikan, dan Guru Besar ITB Prof Iwan Pranoto dan Rektor Universitas Indonesia Terpilih Prof Ari Kuncoro. (Heri CS)
Berikut diskusinya:
Listen to 2019-11-18 Topik Idola – Prof. Iwan Pranoto byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-11-18 Topik Idola – Prof. Iwan Pranoto byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-11-18 Topik Idola – Prof. Ari Kuncoro byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-11-18 Topik Idola – Prof. Ari Kuncoro byRadio Idola Semarang on hearthis.at