Semarang, Idola 92.6 FM – Selama kurun 1996-2016, menurut Bank Dunia, setiap 1 persen peningkatan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia hanya mampu meningkatkan produk domestik bruto atau PDB per kapita 1,4 persen. Sementara, di Asia Timur dan Pasifik, 1 persen urbanisasi bisa meningkatkan PDB per kapita 2,7 persen.
Saat ini, sekitar 151 juta penduduk Indonesia atau sekitar 56 persen dari total penduduk tinggal di perkotaan. Pada 2045, penduduk yang tinggal di perkotaan diperkirakan meningkat menjadi 220 juta jiwa. Menurut Sameh Wahba, Global Director for Urban and Territorial Development Disaster Risk Management and Resilience Bank Dunia, ketimpangan kesejahteraan juga tergolong masih besar antara kawasan perkotaan dan perdesaan karena penduduk yang tetap tinggal di perdesaan cenderung belum mendapatkan manfaat urbanisasi.
Bank Dunia dalam laporan bertajuk “Waktunya ACT untuk Mewujudkan Potensi Perkotaan Indonesia’ menyebutkan, ada 3 prinsip dasar kebijakan yang disarankan untuk melipatgandakan manfaat urbanisasi, yaitu ACT. ACT meliputi pemerataan akses ke pelayanan dasar berkualitas tinggi di semua wilayah; peningkatan konektivitas antarwilayah dan antara masyarakat dan lapangan kerja, kesempatan, dan pelayanan; serta target untuk mengatasi kesenjangan antardaerah dan antarkelompok masyarakat.
PDB merupakan adalah jumlah total keseluruhan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu (umumnya satu tahun) dan dipakai sebagai tolak ukur tingkat pertumbuhan perekonomian di negara tersebut. Dalam hal ini, semakin besar Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) suatu negara maka kinerja pereknoniam di negara tersebut dianggap semakin baik. Dengan kata lain, PDB adalah indikator tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Lantas, bagaimana mengelola arus urbanisasi agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan PDB? Mendiskusikan ini, Radio Idola Semarang mewawancara Director and Chief Knowledge Worker dan pengamat masalah perkotaan Wicaksono Sarosa Ph. D. (Heri CS)
Berikut wawancaranya:
Listen to 2019-10-07 Topik Idola – Wicaksono Sarosa Ph.D byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-10-07 Topik Idola – Wicaksono Sarosa Ph.D byRadio Idola Semarang on hearthis.at