Bagaimana Mendongkrak Minat Pemuda agar Tertarik Terjun di Sektor Pertanian dan Kewirausahaan Pertanian?

Hydroponic Farming
Hydroponic Farming
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman baru-baru ini meluncurkan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian atau Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Programme atau dikenal dengan YESS Program di Jakarta, baru-baru ini.

Program ini kerja sama antara Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Mentan Amran menegaskan program ini siap dijalankan untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin terjun ke dunia pertanian.

Dengan program ini, generasi muda diberi edukasi baik dari sektor hulu hingga hilir. Di sektor hulu, kita menggunakan pertanian modern dan di hilir kita menggunakan teknologi canggih untuk packing dan seterusnya sehingga nilai komoditas pertanian naik 50 persen hingga 100 persen serta dapat menjawab tantangan di era ini.

Oleh karena itu, Amran menjelaskan program kewirausahaan bagi petani muda ini sangat penting karena sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Pengembangan kewirausahaan menjadikan petani muda berinovasi untuk mendapatkan added value dari suatu komoditas, yang selama ini tidak dinikmati petani.

Amran membeberkan peran pemerintah guna memfasilitasi para petani muda yakni Kementan menyediakan bibit gratis, bantuan teknologi, alat mesin pertanian dan bantuan yang disertai pendampingan. Petani muda diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah serta membangun pasar yang menguntungkan petani. Sekarang pemuda tani ada 500 ribu sampai dengan sekarang kalau itu bergerak Insya Allah produksi semakin baik.

Kita mengapresiasi upaya pemerintah ini. Namun, sudahkah program ini ditunjang dengan instrumen pendukungnya sehingga bisa sustain dan sukses? Guna mendiskusikan persoalan ini, Radio Idola Semarang mewawancara Sekjen Asosiasi Petani Indonesia (API) Muhammad Nur Uddin atau populer disapa Gus Din. (Heri CS)

Berikut wawancaranya:

Artikel sebelumnyaSejauhmana Institusi Pendidikan Menanamkan Keseimbangan Antara Kompetensi dan Karakter?
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Siap Tampung Relokasi Industri