Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah memasang target kunjungan wisatawan mancanegara sampai akhir tahun ini bisa mencapai 850 ribu orang, dan kunjungan wisatawan domestik sebanyak 49 juta orang. Target kunjungan wisatawan yang dipasang Pemprov Jateng tidak bisa tercapai, jika tidak ada kerja sama dan sinergi dengan para pelaku wisata di provinsi ini.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng Robert Wahyu mengatakan potensi pariwisata di provinsi ini terus meningkat setiap tahunnya, dan pada semester kedua 2019 ini pariwisata Indonesia berada di urutan ke-40 dari 140 negara di dunia.
Robert menjelaskan, pemerintah melalui sejumlah program pariwisatanya harus didukung sejumlah pihak untuk bisa menggaet dan menggenjot sektor pariwisata. Sehingga, pihaknya turut mendukung target pariwisata yang sudah ditetapkan pemerintah.
Salah satu upayanya, jelas Robert, dengan menggelar Bursa Wisata yang merupakan komitmen pihaknya ikut berperan secara aktif memasarkan potensi pariwisata di Jateng.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang kurang lebih 250 buyer dan 125 seller di Bursa Wisata Indonesia keenam tahun ini.
“Memang, ASPPI setidaknya menjual paket wisata Jawa Tengah secara B to B ataupun B to C. Karena, yang sudah dilakukan, bekerja sama dengan Dinporapar Provinsi Jawa Tengah yaitu road show ke kota-kota di luar Jawa Tengah. Misalnya ke Makassar, Banjarmasin dan terakhir ke Pontianak. Kalau ke mancanegara, kita ke India dan Kuala Lumpur,” kata Robert, Selasa (29/10).
Lebih lanjut Robert menjelaskan, pada tahun ini pihaknya akan mencoba memasarkan potensi pariwisata yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya. Termasuk di Kabupaten Semarang, yang saat ini wisatanya terus bergeliat.
“Paket wisata di Kabupaten Semarang ini terus berbenah, dan obyek wisatanya makin banyak,” jelasnya.
Ketua BWI ke-6 Mulyono menambahkan, kegiatan yang rutin terselenggara setahun sekali ini menjadi ajang promosi paket wisata di wilayah Jateng. Karena, ajang itu menjadi titik temu antara para penyelenggara biro perjalanan wisata dengan stakeholder yang terkait dengan obyek wisata.
“Bursa Wisata Indonesia sendiri, dalam satu tahun kalender itu DPD ASPPI Jawa Tengah memiliki ajang promosi. Yakni, event Bursa Wisata Indonesia dan setiap tahunnya digelar di bulan November. Bursa Wisata Indonesia merupakan kegiatan yang utamanya menawarkan kepada seller dan buyer, pada sebuah konsep B to B,” ujar Mulyono.
Mulyono berharap, pada ajang temu wisata di akhir tahun ini bisa memberikan angin segar terhadap dunia pariwisata di Jateng. (Bud)