Semarang, Idola 92.6 FM – Menyambut datangnya musim hujan tahun ini, sejumlah langkah persiapan harus terus dilakukan. Terutama, dalam upayanya untuk mencegah bencana banjir. Salah satunya, mengeruk sedimentasi atau pendangkalan di Sungai Kanal Banjir Barat Kota Semarang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Jawa Tengah Eko Yunianto mengatakan pemeliharaan dan perawatan sungai, harus dilakukan secara rutin tiap tahun. Hal itu dilakukan, sebagai upaya mencegah sedimentasi dan mengurangi bahaya banjir.
Eko menjelaskan, sedimentasi yang terjadi di Sungai Kanal Banjir Barat Kota Semarang itu tidak lepas dari adanya perubahan fungsi lahan di hulu sungai. Sehingga, bagian hilir atau muara sungai yang menuju ke laut terjadi pengendapan atau sedimentasi.
Menurutnya, sebagai jangka pendeknya untuk menyambut datangnya musim hujan dengan melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Kanal Banjir Barat Kota Semarang.
“Kalau kita berbicara soal sedimentasi sungai, tentu ini harus kita lihat secara holistik. Kita tahu sumber sedimen ada di mana, jawabannya pasti itu akan terjadi erosi di daerah catchment area. Indikasinya adalah bahwa catchment areanya sudah berubah fungsi, ini yang harus kita jaga bersama. Secara konsep adalah, kita harus taat terhadap tata ruang. Tapi, kalau kita berbicara sedimen yang ada di sungai ini, jauh lebih efektif apabila kita mencari sumber masalahnya,” kata Eko belum lama ini.
Eko lebih lanjut menjelaskan, untuk mengurangi sedimentasi di Sungai Kanal Banjir Barat di sekitar hilir sungai juga perlu ada sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat. Utamanya, tidak lagi membuang sampah ke sungai.
“Saat ini, tinggal bagaimana menyadarkan masyarakat untuk mematuhi aturan dan tidak membuang sampah ke sungai,” pungkasnya. (Bud)