Semarang, Idola 92.6 FM – Polda Jawa Tengah menggeser pasukan ke tempat pemungutan suara (TPS), terdiri dari beberapa pasukan dari Polda Jateng, Akademi Kepolisian (Akpol) dan Pusdik Binmas digeser ke delapan polres yang membutuhkan perkuatan pengamanan.
Kapolda Irjen Pol Condro Kirono mengatakan meskipun Jateng masuk kategori aman, namun polisi dan juga TNI tidak ingin kecolongan serta tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dikatakannya usai apel gelar pergeseran pasukan pengamanan Pemilu 2019 di halaman Mapolda, Senin (15/4).
Menurutnya, jajaran kepolisian mengerahkan 23.370 personel ke 115.391 TPS. Personel yang diterjunkan itu, untuk perkuatan pengamanan di masing-masing polres/polresta/polrestabes di wilayah Jateng.
Condro menjelaskan, pihaknya meminta kepada jajaran kepolisian dan prajurit TNI yang bertugas untuk meningkatkan pengamanan selama pelaksanaan coblosan di Pemilu 2019. Terutama, yang bertugas di daerah-daerah rawan konflik atau gesekan.
“Saya dan pak pangdam sudah melihat kerawanan-kerawanan yang ada di Jawa Tengah, utamanya kalau seluruh provinsi di Indonesia itu, Jawa Tengah sebenarnya masuk kategori aman. Urutan ke-32 dari Bawaslu. Tapi dari yang dikategorikan aman tersebut, kita tidak boleh under estimed. Kita melihat dinamika selama kampanye, sehingga kita kategorikan wilayah Solo diberi perkuatan lebih karena dianggap paling rawan dari daerah lain. Dan baru wilayah eks Karesidenan Kedu, yang meliputi Kabupaten Magelang, Temnggung dan Purworejo,” kata kapolda.
Lebih lanjut Condro menjelaskan, untuk anggota polwan Polda Jateng diminta melaksanakan patroli dialogis ke lingkungan masyarakat. Terutama, untuk meredam potensi konflik atau terpancing karena isu provokasi menjelang coblosan.
“Pedomani selalu buku saku pengamanan Pemilu 2019 dalam bertugas, dan jaga kesehatan. Jangan lupa juga kenali TPS dan KPPS serta rekan Linmas di daerah sekitar,” tandasnya. (Bud)