Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah melalui SMK Negeri Jateng, menjadi wahana memberikan pendidikan gratis bagi siswa miskin. Namun, saat ini jumlah SMKN Jateng baru ada tiga dan jumlahnya belum dianggap maksimal.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemprov akan menambah jumlah SMKN Jateng dari tiga sekolah menjadi 15 sekolah, dan diprioritaskan ada di wilayah zona merah kemiskinan. Pembangunan sekolah gratis di Jateng, akan dimulai pada tahun depan.
Menurutnya, dengan penambahan 15 SMKN Jateng baru di sejumlah kabupaten zona merah kemiskinan akan memberikan fasilitas pendidikan yang gratis kepada masyarakat.
Ganjar menjelaskan, pembangunan sekolah gratis yang diprioritaskan di wilayah zona merah kemiskinan itu untuk mengurangi angka kemiskinan. Sebab, di Jateng masih ada 14 kabupaten yang masuk zona merah kemiskinan.
“Ternyata eksperimen kita pada tiga sekolah SMK Jateng boarding school, yang gratis itu memang manfaat. Dan kita akan tambah 15 sekolah lagi, kita anggarkan tahun depan Rp1,6 triliun. Kalau bisa, harapan saya itu. Tapi saya tidak berhenti di situ, kemarin kami ada tamu dari Jerman dan ada kerja sama mengambil kurikulum Jerman. Dan ternyata, Jerman menarik. Cara mendapatkan siswa itu tidak ke sekolah. Daftarnya siswa ke perusahaan, dan perusahaan menyeleksi dan kemudian disekolahkan ke SMK,” kata Ganjar, belum lama ini.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, selain menambah jumlah sekolah gratis, pemprov juga akan menjalin kerja sama dengan pemerintah Jermah. Bahkan, pemprov akan mengadopsi kurikulum sekolah vokasi dari Jerman untuk diterapkan di SMKN Jateng.
“Kurikulum Jerman itu sistemnya lima hari belajar, tiga hari di perusahaan dan dua hari di sekolah. Jadi, lulusannya benar-benar expert di bidangnya,” tandasnya. (Bud)