Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan sepanjang 2017 kemarin, terjadi penurunan angka kematian ibu melahirkan cukup drastis. Yakni 88,58 persen per 100 ribu kelahiran hidup.
Menurutnya, terjadi penurunan angka kematian ibu melahirkan sebesar 21 persen dibandingkan 2016.
Yulianto menjelaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan di Jateng itu melampui target sustainable development goals (SDG’s) sebanyak 90 persen per 100 ribu kelahiran hidup.
“Angka kematian ibu melahirkan dan bayi di Jawa Tengah selalu menurun terus tiap tahun. Kita terakhir itu 88 per 100 ribu kelahiran hidup untuk angka kematian ibu. Saya kira, kalau dibandingkan dengan angka nasional jauh di bawah. Jadi, upaya untuk menurunkan angka kematian itu diperlukan penguatan pembiayaan. Kalau menurunkan angka kematian ibu melahirkan berdasarkan amanat undang-undang dari APBD minimal 10 persen,” kata Yulianto, Jumat (5/10).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, keberhasilan penurunan angka kematian ibu melahirkan itu tidak lepas dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang diluncurkan Gubernur Ganjar Pranowo sejak 2016.
Selain pencapaian penurunan angka kematian ibu melahirkan, jelas Yulianto, upaya penurunan angka kematian bayi maupun angka kematian balita juga terus dilakukan.
“Pada 2017, angka kematian bayi turun jadi 8,93 persen per seribu kelahiran hidup. Yang angka kematian balita juga turun 10,47 persen per seribu kelahiran hidup,” pungkasnya. (Bud)