Ada yang bilang ini pertandingan partai gurem. Wuihh! Tapi apa jadinya kalau ini adalah pertandingan antar negara produsen minyak? Wah ini ! Bagaimana pula para Gi bol alias penggila bola mendukung tim jagoannya? Simak dalam Zabivaka – Pentas Piala Dunia Edisi ‘ The Green Falcons Vs Sbornaya”.
Seperti yang selalu dikatakan orang, sepakbola bukan sekadar permainan. Selalu ada drama di sana, selalu ada tautan menuju aspek yang lain dalam kehidupan manusia. Sepakbola bukan hanya sekadar sebuah olahraga yang mempertemukan 22 anak manusia di atas lapangan hijau.
Karena lebih dari itu, sepakbola juga lambang nasionalisme, olahraga di mana karakter dan nama baik sebuah bangsa dibawa ke atas lapangan hijau. Di lapangan hijau itulah, 22 orang pemain akan beradu kuat. Bak gladiator yang bertarung demi harga diri dan martabat pribadi, serta mempertaruhkan reputasi bangsanya.
Maka, pertemuan antara tuan rumah Rusia vs Arab Saudi, nanti jam 10 malam, yang menjadi laga pembuka turnamen akbar empat tahunan tersebut dipastikan bakal seru. Berlaga di Stadion Luzhniki, Moskwa, tuan rumah memiliki ambisi penuh mengamankan tiga angka di pertandingan pertama Grup A.
Namun, tim asuhan Stanislav Cherchesov menjalani serangkaian hasil mengecewakan. Dalam enam laga internasional terakhir, Rusia tidak pernah menang. Begitu pula juga dengan rekor Arab Saudi yang terhitung cukup buruk di putaran final Piala Dunia, tak pernah menang dalam 10 laga terakhir di turnamen tersebut, dan kebobolan 29 kali.
Maka tak heran, kalau posisi Rusia kini merosot dalam peringkat FIFA, edisi Juni 2018. Tim berjuluk Sbornaya itu, kini berada di urutan ke-70, atau turun empat tingkat dari sebelumnya di posisi ke-66.
Maka tak sepenuhnya salah, kalau ada yang menyebut bahwa pertandingan pembukaan nanti malam, bukan salah satu pertandingan yang paling menarik dalam perhelatan empat tahunan itu. Bahkan ada yang secara sarkastis menyebutnya, ‘duel tim gurem’ yang saling berebut urutan Ke-3 di grup A. Akan tetapi, itu semua hanya itung-itungan di atas kertas, karena bagaimana pun juga, bola itu bundar! Apalagi, pertandingan ke dua tim menjadi cukup penting. Bukan hanya untuk menentukan bagaimana hasil di grup A, namun juga bisa menentukan bagaimana harga minyak dunia. Karena ini akan mempertemukan Putin sang presiden Rusia dan juga Muhammad Bin Salman selaku putra mahkota kerajaan Arab Saudi.
Pertemuan kedua negara akan berlangsung seminggu sebelum pertemuan OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi di Vienna yang diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan untuk menurunkan harga minyak yang mencapai harga tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Putin dan Salman diperkirakan akan membahas proposal untuk meningkatkan penjualan minyak di tengah tekanan yang datang dari beberapa negara besar terutama Amerika Serikat.
Hal ini mendorong munculnya kesepakatan antara Rusia dan Arab Saudi, seperti pada tahun 2016 yang berujung, pengurangan jumlah produksi minyak.
“Kami tidak tertarik pada kenaikan harga energi dan minyak yang tak berujung,” kata Putin.
Sejumlah analis mengatakan, Moskow terbuka melakukan revisi atas kesepakatan tersebut agar produksi minyak lebih banyak dengan harga yang lebih murah.
Jadi, akankah pertemuan antara Putin dan Salman, kian meningkatkan tensi pertandingan antara The Green Falcons melawan Sbornaya? Atau justru sebaliknya?
Tetapi, bagaimana pun juga, pertandingan nanti malam tetaplah penting dan perlu disimak. Apalagi, dalam sepak bola—selalu terbuka kemungkinan terjadinya tragedy, komedi, ketabahan dalam menerima kegagalan, serta tekad dan keberanian untuk selalu bangun meraih kemenangan. Sebuah nilai yang belakangan mulai banyak dilupakan orang. (donas)