Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan gerakan memunguti sampah yang berserakan di lingkungan sekitar, harus menjadi budaya diri sendiri dan berpengaruh ke masyarakat luas. Sehingga, upaya menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya tanggung jawab Dinas Kebersihan saja, tapi juga semua lapisan masyarakat.
Pernyataan itu dikatakan Ganjar Pranowo, ketika bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan jajarannya mengawali kegiatan Jumat bersih sampah di Pasar Peterongan, Jumat (7/9). Dari aksi bersih-bersih sampah itu, terkumpul belasan karung yang berisi sampah plastik.
Menurutnya, yang masih menjadi persoalan di hampir kota besar di Indonesia adalah sampah plastik. Karena, tidak sedikit sampah yang dipungut mayoritas adalah plastik. Baik bekas bungkus makanan atau minuman.
Ganjar menjelaskan, dari aksi bersih-bersih sampah yang ada di Pasar Peterongan Semarang saja, setidaknya terkumpul 56,5 kilogram sampah plastik.
“Sebenarnya kita punya PR besar terhadap pengelolaan sampah dan kebersihan, apalagi di kota
Sampah rumah tangga dan sampah di lingkungan kerja, terutama sampah plastik
Makanya, kita dorong setiap hari Jumat kita resik-resik
Di provinsi sudah kita mulai, setiap Jumat di masing-masing OPD setelah olahraga bersihkan sampah di lingkungan kerja. Diambil sampah plastiknya. Kalau sudah menjadi tradisi, maka di pasar pun orang akan merasa nyaman,” kata Ganjar.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, ia bersama jajarannya dan Pemkot Semarang akan terus berupaya mendorong para pedagang dan masyarakat setiap Jumat melakukan bersih-bersih di lingkungannya masing-masing. Apabila gerakan tersebut menjadi tradisi, maka lingkungan menjadi bersih dan berpengaruh pada kesehatan.
“Kalau terbiasa hidup bersih dan tidak buang sampah sembarangan, diharapkan tidak hanya pasar tapi sungai juga bersih,” tandasnya. (Bud)