Semarang, Idola 92.6 FM – Ribuan warga Kadilangu, Kabupaten Demak memadati kawasan situs Masjid dan Makam Sunan Kalijaga, merayakan Gebyar Idul Adha, Sabtu (25/8). Kegiatan yang digelar Yayasan Raja Sakti At Thomim Sunan Kalijaga itu, mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian resor Demak dan Kodim Demak.
Gebyar Idul Adha di kawasan situs Masjid dan Makam Sunan Kalijaga, Kadilangu tersebut juga dihadiri Sultan Tidore, Husain Sjah.
Perwakilan keluarga Yang Mulai Datu Tuan Raja Azhar Bin Yang Mulia Datu Raja Wahab, Muhammad Syahrulnizam mengatakan kegiatan Gebyar Idul Adha menjadi ajang memererat tali silaturahim, antara Malaysia dan Indonesia. Terutama, di antara keturunan kekerabatan leluhur Sunan Kalijaga.
Menurutnya, dengan menggelar kegiatan keagamaan sosial ini, akan semakin memupuk rasa persaudaraan antara serumpun. Karena, leluhur dari Sunan Kalijaga adalah Syeh Maulanan Ibrahim yang sama dengan leluhur dari moyang raja Kelantan, Malaysia.
“Bahwasanya Raja Sakti dan juga leluhur Sunan Kalijaga, kita berkongsi keluarga besar yang sama. Saya perlihatkan manuskrip dari Museum Kelantan dengan judul keturunan raja-raja Kelantan dan peristiwa bersejarahnya. Buku ini diterbitkan pada 1981,” kata Syahrul.
Lebih lanjut Syahrul menjelaskan, nantinya penelusuran kekerabatan juga akan dilakukan ke Surakarta, Yogyakarta dan bahkan ke wilayah Cirebon. Sehingga, tali persaudaraan tidak terputus.
Sementara, Sultan Tidore, Husain Sjah menambahkan, jika kegiatan sosial keagamaan yang diadakan keluarga bangsawan dari Kelantan di Demak, patut diapresiasi. Karena, kegiatan seperti ini juga pernah dilakukan di Gowa.
“Jadi seperti yang beliau lakukan di Gowa, beliau mengunjungi kerabat yang dikenal. Beliau juga berbagi atas rezeki yang didapatkan dari Allah SWT, anak yatim dan fakir miskin beliau santuni,” ujarnya.
Usai menggelar Gebyar Idul Adha, Yang Mulai Datu Tuan Raja Azhar Bin Yang Mulia Datu Raja Wahab memberikan bantuan sosial sebesar Rp2,6 miliar. Bantuan diberikan untuk renovasi Masjid dan Masjid Kadilangu masing-masing Rp1 miliar, kemudian Masjid Jami’ Syeh Jumadil Kubro Semarang sebesar Rp500 juta dan Masjid Agung Demak sebesar Rp100 juta. (Bud)