Semarang, Idola 92.6 FM – Wakil Ketua Bidang Rumah Tapak dan Sederhana DPD REI Jawa Tengah M Fachron mengatakan sepanjang 2018 hingga Oktober kemarin, penjualan rumah murah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di provinsi ini belum menyentuh target yang ditetapkan. DPD REI Jateng pada tahun ini menargetkan 10 ribu unit rumah, namun baru terserap delapan ribu unit saja.
Menurutnya, belum terserapnya rumah murah secara maksimal itu ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Di antaranya soal ketersediaan lahan.
Fachron menjelaskan, antara permintaan dan ketersediaan rumah murah belum sebanding. Permintaan masyarakat akan rumah murah diakuinya cukup banyak, namun banyak pengembang kesulitan memenuhi karena tidak bisa mendapatkan harga tanah yang sesuai.
“Kalau target dari DPD REI Jawa Tengah untuk tahun ini sekitar 10 ribu unit, dan sudah terealisasi delapan ribu unit rumah. Akhir tahun ini kita kejar terus. Memang kendala kita di pengadaan lahannya. Kenaikan harga tanah sudah sulit direm,” kata Fachron, Jumat (23/11).
Sementara itu, Consumer Loan Region VII Jawa 2 Bank Mandiri, Dwipo Argo Susetyo menambahkan, pihaknya siap menyediakan pembiayaan bagi masyarakat yang mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Meskipun rumah murah bukan pasar bidikannya, namun Bank Mandiri tetap menyediakan alokasi KPR bagi rumah bersubsidi.
“Kalau portofolio kami kurang lebih di angka Rp2 triliun penyaluran KPR, sampai dengan Oktober kemarin. Kami siap membantu masyarakat yang mau punya rumah,” ucap Argo. (Bud)