Semarang, Idola 92.6 FM – Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR, pada Minggu (5/8) malam kemarin. Akibat dari gempa tersebut, sejumlah daerah yang terdampak bencana di wilayah Lombok, Bali dan sekitarnya mengalami gangguan kelistrikan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka dalam rilis mengatakan berkaitan dengan gempa yang terjadi di Lombok, pihaknya menjelaskan tentang kondisi kelistrikan pada saat ini.
Menurutnya, sistem kelistrikan di Lombok yang menyuplai Kota Mataram dan sekitarnya sebagian besar masih padam. Bahkan, saat hempa terjadi, beberapa daerah yang disuplai Sistem Lombok masih menyala dengan beban 50 MW dari beban sistem normal sebesar 220 MW.
Made menjelaskan, di Lombok ada dua sistem kelistrikan. Yakni sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima sebagian besar menyala dan aman, walaupun ada beberapa sebagian kecil daerah yang masih padam.
Guna memulihkan pasokan listrik di daerah terdampak gempa, jelas Made, PLN melakukan sejumlah upaya percepatan. Mulai dari inventarisasi kondisi aset di semua lokasi pembangkit, pemulihan listrik di daerah padam secara bertahap sesuai standar dan mengantisipasi adanya gempa susulan. Serta, berkoordinasi dengan unit-unit PLN lain di Bali dan Jawa Timur untuk bantuan personel, peralatan dan material.
“Kami imbau kepada masyarakat serta pegawai PLN, anak perusahaan dan mitra kerja untuk tetap tenang, waspada dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Diharapkan, tidak terpancing dengan isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa susulan dan tsunami,” kata Made.
Diketahui, terjadi gempa bumi di sekitar lereng Gunung Rinjani berkuatan 7 SR. Pusat gempa berada di 8.3 Lintang Selatan, 116.48 Bujir Timur Kabupaten Lombok Utara, dengan kedalaman 15 kilometer.
Gempa bumi tersebut awalnya berpotensi tsunami. Namun, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita. (Bud)