Semarang, Idola 92.6 FM – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau penggunaan elpiji bersubsidi tepat sasaran atau tidak. Sidak kali ini dilakukan di wilayah Kabupaten Temanggung.
Tim monitoring penggunaan elpiji tiga kilogram di Kabupatem Temanggung menemukan banyak pelaku usaha, yang kedapatan menggunakan tabung gas elpiji bersubsidi tersebut.
Bagian Pengawas Distribusi Barang Kebutuhan Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Temanggung Eko Warih mengatakan ada lima pelaku usaha, yang kedapatan menggunakan elpiji tiga kilogram untuk usahanya. Padahal, sudah ada aturan yang mengatur tentang penggunaan elpiji bersubsidi untuk rumah tangga sasaran dan usaha mikro dengan omzet di bawah Rp1 juta per bulan.
Menurutnya, dalam sidak itu ditemukan 48 tabung elpiji bersubsidi dan 46 tabung di antaranya ditarik tim monitoring dan ditukarkan menjadi 23 tabung 5,5 kilogram elpiji nonsubsidi.
“Kami mengingatkan kepada para pelaku usaha ini, untuk mau beralih tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi. Karena, tabung elpiji yang mereka gunakan ini jelas tertulis hanya untuk masyarakat miskin saja. Mereka juga bukan kelompok keluarga miskin, sehingga tidak bisa menggunakan elpiji bersubsidi,” kata Eko Warih dikutip dari rilis.
Eko Warih lebih lanjut menjelaskan, selama sidak ke sejumlah pelaku usaha di Temanggung, pihaknya terus memberikan arahan dan imbauan tentang penggunaan elpiji bersubsidi tiga kilogram.
“Kami juga mengajak para pelaku usaha untuk melakukan penukaran tabung elpiji bersubsidi ke yang tidak bersubsidi,” ujarnya.
Sales Eksekutif Elpiji Rayon VIII Pertamina Ardian Dominggo Wiryosukarno menambahkan, dari lima tempat usaha yang didatangi itu semuanga bergerak di bidang sama. Yakni usaha makanan.
Padahal, jelas Ardian, para pelaku usaha itu tidak seharusnya menggunakan elpiji bersubsidi dan sudah beralih dengan pemakaian elpiji nonsubsidi.
“Kami berikan trade in dengan elpiji 5,5 kilogram secara gratis, untuk dua tabung elpiji tiga kilogram dengan satu tabung elpiji 5,5 kilogram. Saat kegiatan kami sudah memberikan 41 tabung elpiji 5,5 kilogram dengan menukar 82 tabung elpiji tiga kilogram,” ucapnya.
Terpisah, Unit Manager Communication and CSR MOR IV Andar Titi Lestari menyatakan, selama kegiatan sidak berlangsung, terhitung rerata penggunaan para pelaku per hari mencapaj 14 tabung. Sehingga, jika ditotal konsumsi elpiji tiga kilogram per bulan yang tidak sesuai peruntukkannya sebesar 420 tabung.
“Setelah para pelaku usaha ini menukarkan tabung bersubsidi, kami harapkan ada penghematan kuota 420 tabung yang seharusnya untuk masyarakat miskin. Jadi, kuota di Temanggung bisa tercukupi,” jelas Andar. (Bud)