Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prasetyo Aribowo mengatakan sepanjang 2017 kemarin, terjadi penurunan penyerapan jumlah tenaga kerja di sektor industri baru yang masuk di Jateng. Hal itu terjadi, karena industri baru yang sudah memiliki izin usaha dan konstruksi sedang dalam tahap pembangunan fisik pabriknya. Sehingga, penyerapan tenaga kerja dibatasi hanya untuk pekerjaan konstruksi saja.
Menurutnya, di Jateng, sejak 2013 sampai semester pertama 2017 kemarin, terdapat 5.583 usaha baru yang masuk di Jawa Tengah. Bahkan, mampu menyerap tenaga kerja hingga 541.520 orang dan tersebar di sejumlah wilayah di Jateng. Di antaranya di Kota Semarang, Kabupaten Semarangg dan Sukoharjo.
“Tenaga kerja pada tahun kemarin turun penyerapannya, karena banyak industri baru yang dalam tahap realisas konstruksi. Misalnya di Jepara dan Batang yang sedang dalam proses pembangunan PLTU. Mungkin yang terserap kurang lebih 129 ribu tenaga kerja, padahal tahun sebelumnya bisa mencapai 175 ribu penyerapannya,” kata Prasetyo ketika menghadiri diskusi “Jateng Ramah Investasi” di DPRD Jateng, belum lama ini.
Prasetyo menyebut, penyerapan tenaga kerja akan kembali meningkat ketika industri baru tersebut mulai beroperasi. Sehingga, banyak tenaga kerja yang akan terserap.
Sementara itu, untuk perizinan proyek baru di Jateng, pada tahun kemarin lebih banyak bila dibandingkan 2016. Untuk di 2016, jumlah perizinan proyek yang masuk sebanyak 2.068 proyek dan meningkat menjadi 2.358 proyek di 2017. Total investasinya mencapai Rp51,5 triliun. (Bud)