Semarang, Idola 92.6 FM – Aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, harus mendapat penanganan secara efektif dan efisien. Salah satunya lewat kegiatan sistem keamanan keliling (siskamling).
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto mengatakan dengan maraknya aksi terorisme, harus memunculkan kemampuan deteksi atau cegah dini. Sehingga, gejala-gejala yang akan terjadi bisa diantisipasi.
Menurutnya, setiap potensi kerawanan keamanan ataupun sosial yang mungkin timbul, harus ada langkah-langkah pencegahan dan penanganan secara tepat.
Wuryanto menjelaskan, dengan kegiatan siskamling dan wajib lapor 1×24 jam bagi tamu yang datang menginap harus lebih digiatkan kembali. Dengan siskamling, maka akan terwujud keamanan di tengah masyarakat.
Selain itu, kerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI setempat juga harus terus dibangun. Hal itu dilakukan, agar ada upaya persuasif untuk mencegah kemungkinan masuknya pelaku teror.
“Kita sudah imbau kepada semua lingkungan, untuk mengaktifkan lagi wajib lapor 1×24 jam, siskamling dan lain-lain. Ini menjadikan Jawa Tengah kondusif. Ini kan tidak timbul dengan sendirinya, pasti hasil dari apa yang kita lakukan bersama-sama. Sinergitas dari yang dimiliki TNI/Polri,” kata pangdam, Jumat (13/7).
Lebih lanjut Wuryanto menjelaskan, selain peningkatan siskamling, bijak dalam bermedia sosial juga diperlukan. Terutama, untuk mencegah penyebaran isu-isu atau berita tidak benar yang intinya untuk menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat.
“Perkembangan teknologi juga harus diikuti dan dimonitor, agar berita-berita berisi kebohongan atau menghasut bisa dideteksi. Sehingga, masyarakat tidak mudah terhasut,” pungkasnya. (Bud)