Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan selama menggelar Bulan Bhakti Karantina Ikan dan Mutu 2018, pihaknya mengunjungi sejumlah pasar tradisional dan moderen. Dalam kunjungan tersebut, petugas juga tak lupa melakukan uji terhadap ikan yang dijual pedagang. Salah satunya yang dilakukan di Pasar Bulu Semarang.
Menurutnya, BKIPM Semarang melalui Bulan Bhakti Karantina Ikan, pihaknya ingin memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat, tentang manfaat dari mengonsumsi ikan yang sehat.
Gotot menjelaskan, masih banyak masyarakat merasa takut dan khawatir jika ikan yang dijual di pasar mengandung bahan berbahan. Salah satunya adalah pengawet atau formalin. Sehingga, membuat konsumsi ikan di Jawa Tengah lebih rendah bila dibanding nasional.
Sebab, tingkat konsumsi ikan masyarakat Jateng tak lebih dari angka 24 kilogram per kapita per tahun. Padahal, target nasional adalah 43 kilogram per kapita per tahun.
Oleh karena itu, agar masyarakat kembali gemar mengonsumsi ikan, pihaknya terus melakukan edukasi dan pendekatan. Bahkan, di sela sosialisasi Bulan Bhakti Karantina Ikan dan Mutu 2018 pihaknya juga melakukan pengujian terhadap ikan yang dijual para pedagang di Pasar Bulu.
“Kami melihat dari hasil pengujian yang dilakukan di Pasar Bulu, alhamdulillah hasilnya ikan-ikan yang dijual dalam kondisi baik dan terjamin mutunya. Di samping itu, bebas dari bahan berbahaya seperti formalin,” kata Gatot di Semarang.
Lebih lanjut Gatot menjelaskan, dengan pengujian ikan langsung di hadapan pedagang dan pembeli akan memberikan pemahaman tentang rasa aman dalam mengonsumsi ikan. (Bud)