Semarang, Idola 92.6 FM – General Manager Jasa Marga Cabang Semarang Johannes Mancelly mengatakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini di Gerbang Tol Manyaran, diprediksi terjadi pada H-5 atau pada 10 Juni 2018. Diperkirakan, ada 40.229 kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Manyaran, atau mengalami kenaikan 144 persen dari hari normal biasanya.
Pihaknya berupaya mengatur arus lalu lintas, agar tidak terjadi kepadatan di ruas tol Semarang. Khususnya di sekitar Gerbang Tol Manyaran, mulai dari pertigaan Krapyak.
Menurutnya, ketika terjadi kepadatan arus lalu lintas di pertigaan Krapyak, maka sejumlah rekayasa sudah disiapkan bersama instansi terkait. Mulai dari peningkatan kapasitas dan aksesibilitas gerbang tol, optimalisasi penggunaan transaksi nontunai, penambahan sarana sistem informasi dan komunikasi serta optimalisasi kapasitas lajur.
Johannes menjelaskan, sejumlah kebijakan yang diambil terkait kepadatan di pertigaan Krapyak menuju Gerbang Tol Manyaran. Selain itu, pelebaran lajur eksisting dan pemberlakuan contra flow dari Krapyak menuju Gerbang Tol Manyaran.
“Untuk khusus Gerbang Manyaran, kami melakukan peningkatan kapasitas transaksi. Tahun lalu ada delapan gardu, sekarang jadi 12 gardu. Kemudian, peningkatan aksesibilitas karena Gerbang Manyaran ini ada potensi wifing antara yang dari lajur utama sama Kalipancur, sehingga kami lebarkan dan dari Kalipancur dibuatkan lajur khusus. Alternatif lainnya, on ramp Kalipancur kami tutup kalau lalu lintas ke arah Gerbang Manyaran tinggi,” kata Johannes usai gelar pasukan, Selasa (5/6).
Lebih lanjut Johannes menjelaskan, pihaknya nanti akan memantau dan berkoordinasi dengan Jasamarga Semarang-Batang dan pihak kepolisian soal pengalihan arus lalu lintas di wilayah Kaliwungu, Kendal. Sebab, bila terjadi kepadatan di Exit Tol Kaliwungu, maka penumpukan kendaraan di Krapyak semakin bertambah. (Bud)