Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng-DIY Bambang Kiswono mengatakan sampai dengan saat ini, industri perbankan di Jateng tumbuh lebih baik daripada nasional.
Menurutnya, jumlah kredit yang disalurkan industri perbankan di provinsi ini sebesar Rp275 triliun. Atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,03 persen per tahun, dengan kontribusi terhadap industri perbankan nasional sebesar 5,84 persen.
Bambang menjelaskan, tren positif pertumbuhan industri perbankan di Jateng lainnya adalah angka kredit macet berada di posisi 2,83 persen. Angka itu juga diyakini lebih rendah bila dibandingkan dengan kredit macet secara nasional, yang mencapai 2,94 persen.
Bambang menjelaskan, penyaluran kredit di Jateng juga dianggap bejalan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu terlihat, dari jumlah kredit yang disalurkan berdasarkan jenis penggunaannya.
Penyaluran kredit terbesar di Jateng adalah kredit modal kerja, yakni dengan penyaluran mencapai Rp146 triliun atau 53 persen dari seluruh penyaluran kredit perbankan di Jateng.
“Pertumbuhan industri perbankan di Jawa Tengah umumnya semua jauh lebih tinggi dari nasional. Untuk sektor kredit misalnya, di akhir Januari kemarin 10,03 persen pertumbuhannya sedang nasional 7,44 persen. Kemudian untuk dana pihak ketiganya itu 10,56 persen dan nasional 8,42 persen. Jadi, kalau kita bandingkan Jawa Tengah dengan nasional semuanya jauh di atas nasional. Bila dibanding yoy selalu tumbuh,” kata Bambang di Semarang.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, selain perbankan umum, bank perkreditan rakyat (BPR) di Jateng juga mengalami pertumbuhan di atas nasional. Bahkan, di atas pertumbuhan perbankan umum. (Bud)