Semarang, Idola 92.6 FM-Calon Gubernur (Cagub) Ganjar Pranowo mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat ketiga, Kamis (21/6) malam di Hotel Patra Semarang.
Menurutnya, data dan materi untuk debat ketiga di Hotel Patra Semarang telah dipersiapkan. Sehingga, saat debat nanti dirinya akan lebih siap.
Ganjar menjelaskan, pada debat putara terakhir nanti dirinya menginginkan suasana yang edukatif dan informatif. Sehingga, publik Jateng akan mempunyai pertimbangan di dalam memilih pemimpinnya. Ia juga berharap, debat malam nanti tidak terjadi upaya saling mencela di antara kedua pasangan.
Politikus PDI Perjuangan itu juga berharap, debat ketiga berjalan lancar, aman dan damai. Serta, mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat luas.
“Kalau dari segi persiapan, sebenarnya kita sudah siap sejak dulu. Mungkin tinggal menyiapkan data-data terkait materi yang ada. Dan kita berharap, nanti debatnya lebih hal yang edukatif dan informatif. Mudah-mudahan betul-betul terjadi debat yang membandingkan ide, gagasan, taktik dan strategi. Mudah-mudahan tidak saling mencela,” kata Ganjar di Purworejo.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, ia dan timnya sudah menyiapkan data sesuai dengan tema yang disusun KPU Jateng. Yakni demokrasi, hukum dan kawasan dengan subtema demokrasi Pancasila, kepemimpinan, penegakan peraturan daerah dan penataan kawasan.
Sementara itu, Cagub Sudirman Said juga mengaku tidak memersiapkan jurus pamungkas untuk menghadapi debat putaran terakhir malam nanti.
Sudirman Said mengatakan untuk materi yang berkaitan dengan debat ketiga, sudah dipersiapkan sejak lama. Sebab, sesuai dengan tema, ia ingin mendorong Jawa Tengah bisa terjadi sistem demokrasi yang berakhlak.
Menurutnya, dengan cara itu pesan yang disampaikan akan sampai kepada masyarakat.
Mantan menteri ESDM itu menjelaskan, dari semua debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan sarana pendidikan publik. Sehingga, debat ketiga yang merupakan pungkasan itu bisa menjadi masukan bagi masyarakat untuk menentukan calon pemimpinnya.
Yang paling penting, jelas Sudirman, adalah bagaimana serius bekerja dan masuk ke persoalan mendasar di masyarakat. Sehingga, 22 janji kerja yang disusun nantinya bisa diterapkan ketika memenangi pilkada.
“Akan mempelajari skenario terakhir, karena ada modifikasi waktu, tapi soal materi Insya Allah sudah siap sejak lama. Memang materi debat terakhir akan menarik, karena berbicara soal hukum, kepemimpinan dan demokrasi yang sangat relevan dan baru saja kita bicarakan. Kita ingin mendorong demokrasi yang berakhlak. Karena itu, kita ingin sampaikan pesan-pesan bahwa pemimpin itu ujungnya kredibilitas,” kata Sudirman di Semarang.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, baik dirinya maupun pasangannya, Ida Fauziyah, berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di provinsi ini. Sebab, semuanya akan dirasakan masyarakat bukan sekadar foto-foto selfie. (Bud)