Slawi – Pemkab Tegal melalui Dinas Kesehatan setempat, menggelar sosialisasi tentang program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Selasa (7/8). Sasarannya, kepada masyarakat yang ada di wilayah perdesaan, agar teredukasi mengenai program-program kesehatan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 mengenai program Germas.
Asisten III Administrasi Pemerintahan setda Kabupaten Tegal Eko Jati Suntoro mengatakan perubahan pola hidup yang tidak aktif itu, memicu sejumlah penyakit tidak menular. Misalnya kolesterol, diabetes, jantung maupun asam urat. Artinya, masih banyak orang yang kurang beraktivitas.
Menurutnya, perilaku tidak sehat lainnya adalah pola konsumsi makanan yang salah. Terutama, lebih mengutamakan makanan instan daripada makan buah dan sayur. Termasuk, kebiasaan merokok yang berpotensi menyebabkan penyakit.
Oleh karena itu, warga diajak ikut serta berperan aktif di dalam membangun perilaku hidup sehat di kehidupan sehari-hari. Yakni di mulai dari keluarga, kemudian lingkungan dan menjadi kebiasaan bersamaan.
“Masyarakat sudah kita ajak dalam semua event apapun. Kalau masyarakat tidak diajak, biasalah nunggu-nunggu dulu. Gerakan Germas ini harus kita lakukan sehari-hari,” kata Eko.
Kasi Penyebarluasan Informasi Kesehatan Kemenkes Dra. Pimanih, M.Kes menambahkan, program Germas sudah diluncurkan sejak November 2016.
Menurutnya, tren penyakit sekarang sudah berubah dari yang dulu sasaran utama pemberantasan dari Kemenkes ataupun Dinas Kesehatan daerah adalah penyakit menular. Namun sekarang, yang terjadi adalah penyakit tidak menular menjadi tujuan dari program Germas.
“Penyakit tidak menular ini adalah akibat dari perilaku masyarakat yang kita dorong. Kami dari Kemenkes sesuai dengan fungsinya, mengajak semua pihak bahkan masyarakat untuk bergerak bersama menyukseskan Germas,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Pimanih, diperlukan adanya kesadaran dari diri sendiri untuk selalu berperilaku hidup sehat. (Bud)