Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan cara untuk menekan atau menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan, sebenarnya cukup mudah.
Menurutnya, dari Dinkes Jateng melalui jejaring puskesmas sudah secara masif berupaya menekan angka kematian ibu hamil dan melahirkan. Termasuk, dengan menggelar kelas bagi ibu hamil.
Namun, jelas Yulianto, upaya dari tenaga kesehatan tidak akan berhasil bila tidak didukung masyarakat. Sebab, lingkungan tempat tinggal dan keluarga mempunyai peran penting untuk mencegah kematian ibu hamil dan melahirkan.
“Masyarakat sendiri diberdayakan. Karena, kematian ibu hamil dan melahirkan itu bisa terjadi karena kondisi ibunya yang selama hamil jelek, misalkan kurang gizi atau punya penyakit jantung dan hipertensi. Kalau pas hamil dan melahirkan itu, potensi kematiannya tinggi. Jadi, ibu haml harus banyak makan buah dan sayur serta kaya protein,” kata Yulianto, Senin (13/8).
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, harus ada pola pikir dari masyarakat yang diubah untuk menekan angka kematian ibu hamil dan melahirkan. Salah satunya adalah anggapan ibu hamil dilarang makan yang berbau amis, semisal ikan laut atau telur.
“Ini anggapan orang tua dulu yang melarang anaknya saat hamil makan amis-amis. Padahal, di makanan yang dikatakan amis itu mengandung mengandung banyak gizi,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Yulianto, edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi angka kematian ibu hamil dan melahirkan harus terus didengungkan. Mulai dari masyarakat, bidan desa hingga dokter rumah sakit. (Bud)