Semarang, Idola 92.6 FM – Persoalan gizi buruk masih menjadi persoalan kesehatan bagi warga di Kelurahan Kemijen, Semarang Timur. Hal itu dibenarkan Kasi Pemerintahan dan Pembangunan Kelurahan Kemijen, Nuriyah.
Menurut Nuriyah, warga Kemijen kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik dan tenaga serabutan. Sehingga, pemenuhan asupan gizi yang cukup untuk bayi dan balita kerap terabaikan.
Nuriyah mengatakan banyak orang tua yang memiliki anak bayi atau balita, menitipkan anaknya kepada kakek nenek atau saudara terdekat. Sedangkan asupan dari bayi atau balitanya yang seharusnya mendapatkan gizi cukup, tidak terpenuhi.
Oleh karena itu, jelas Nuriyah, persoalan gizi buruk yang ada di wilayahnya harus ditangani sedikit demi sedikit. Salah satunya, melalui kegiatan preventif dari para kader kesehatan Kelurahan Kemijen dengan pendampingan pihak terkait.
“Walaupun sudah ada posyandu, tapi masih ada balita yang mengalami gizi buruk. Kader-kader kesehatan kami juga secara rutin melakukan kunjungan ke rumah-rumah, terutama yang kategori kandungan risiko tinggi,” kata Nuriyah di sela sosialisasi kesehatan tumbuh kembang anak dan pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan Pertamina MOR IV, Senin (3/12).
Lebih lanjut Nuriyah menjelaskan, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada warga, agar gemar makan ikan. Karena, ikan juga bagus dikonsumsi bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
“Kandungan protein ikan itu sangat bagus dan dibutuhkan janin,” ujarnya.
Sementara itu, Section Head Medical Pertamina MOR IV Sari Kusumaninggar menambahkan, pihaknya juga ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan warga di sekitar Ring I TBBM Semarang Group. Sehingga, kesehatan warga tetap terjamin dan masyarakat juga merasakan manfaat dari hidup sehat.
“Kita memberikan promotif preventif bagi para kader kesehatan di Kelurahan Kemijen. Kita lihat di Ring I ini, terutama di Kelurahan Kemijen yang dekat dengan TBBM Semarang Group. Salah satu persoalannya adalah masalah gizi buruk, dan kita berikan makanan tambahan pendamping ASI kurang lebih 200 paket,” ucap Sari.
Sari menjelaskan, kegiatan tersebut juga dalam rangka HUT ke-61 Pertamina dengan tema “Sinergi Energi”, sehingga menjadi semangat terus bersinergi dengan stakeholder Pertamina. (Bud)