Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan laju inflasi pada Oktober 2018 sebesar 0,30 persen, dengan Kabupaten Cilacap tertinggi tingkat inflasinya mencapai 0,41 persen.
Inflasi pada Oktober 2018 itu, jelas Sentot, diakibatkan kenaikan pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,66 persen. Satu di antaranya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan Oktober kemarin.
Menurutnya, tidak hanya kenaikan harga BBM yang mengerek tingkat inflasi Jateng tetapi juga beberapa komoditas lainnya. Di antaranya adalah angkutan udara, cabai-cabaian dan semen.
Khusus untuk sumbangan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Oktober 2018, jelas Sentot, sub kelompok transportasi menyumbang 1,01 persen dan sub kelompok sarana penunjang transportasi sebesar 0,10 persen.
“Inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,30 persen. Penyumbang utamanya dari kelompok transportasi dari komoditas bensin, karena di bensin itu ada macam-macam jenisnya. Ada Premium, Pertamax, Pertalite dan Solar. Di situ ada kenaikan harga, dan ditambah komoditas lainnya semisal cabai rawit, jeruk dan semen,” kata Sentot, Kamis (1/11).
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, meskipun Jateng terjadi inflasi sebesar 0,30 persen, namun ada juga penahan laju inflasi. Yakni komoditas telur ayam ras, bawang merah, bawang putih dan daging ayam kampung. (Bud)