Belajar dari Lombok , Mitigasi Bencana Seperti Apa yang Mesti Dilakukan Pemerintah ke Depan?

Semarang, Idola 92.6 FM – Indonesia Berduka. Belum selesai masa tanggap darurat akibat gempa Lombok 28 Juli 2018 yang memakan korban 20 orang meninggal—warga khususnya di Nusa Tenggara Barat dan Bali kembali dikejutkan gempa berkekuatan magnitude 7.0.

Gempa ini merusak kawasan bagian Utara Pulau Lombok dengan guncangan yang dirasakan sampai ke Bali. BNPB mencatat sedikitnya 105 orang meninggal, 200-an korban luka-luka, dan ribuan orang dievakuasi. Jumlah ini masih berpotensi terus bertambah.

Menurut Abdul Muhari-praktisi mitigasi bencana yang juga Chairman Sentinel Asia Tsunami Working Group, kejadian pelbagai gempa sebelumnya sebenarnya sudah memberikan kita pelajaran sangat jelas. Bahwa bukan gempa yang membunuh melainkan bangunan dan infrastruktur yang dibangun tanpa memenuhi standar tahan gempa.

Rumah Tahan Gempa.

Di lokasi gempa mana pun di dunia, korban tewas mayoritas karena tertimpa reruntuhan atau terjebak dalam bangunan roboh karena tak tahan gempa. Oleh karena itu, menurut Muhari, jika kita bicara kesiapsiagaan menghadapi gempa maka upaya penguatan bangunan dan infrastruktur yang tahan gempa mesti menjadi perhatian bersama. Dari fakta-fakta dan melihat dampak gempa Lombok, menunjukkan bahwa mitigasi secara struktural mendesak dilakukan ke depan.

Lantas, berkaca dari bencana gempa bumi di Lombok-benarkah ini menunjukkan kita belum sepenuhnya Siaga Bencana? Pelajaran berharga apa yang bisa kita petik dari gempa di Lombok? Konsep mitigasi gempa seperti apa yang mesti dilakukan pemerintah pascagempa? Lalu, rekonstruksi seperti apa pula yang ideal dilakukan di Lombok sebagai daerah yang rentan gempa bumi?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Abdul Muhari (praktisi Mitigasi Bencana; Chairman Sentinel Asia Tsunami Working Group) dan Kasbani (kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)). [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaApindo Masih Optimistis Investasi di Jateng Bisa Terus Tumbuh
Artikel selanjutnyaJateng Menjadi Program Percontohan Pemanfaatan Energi