Bagaimana Mengantisipasi Dampak Ekonomi yang Makin Terpukul dengan Melemahnya Rupiah dan Ketidakpastian Perekonomian Global?

Semarang, Idola 92.6 FM – Ketidakpastian kondisi perekonomian dan keuangan global terus berlanjut sehingga diperkirakan akan semakin menekan perekonomian domestik. Kebijakan moneter dinilai tidak akan cukup menangkal tekanan tersebut. Kebijakan itu juga perlu ditopang dengan kebijakan fiskal dan riil.

Diketahui, rupiah hingga saat ini masih terdepresiasi terhadap dollar Amerika Serikat. Di sisi lain, kondisi ini diperparah dengan gejolak global yang memicu harga minyak mentah dunia. Salah satu dampaknya, PT Pertamina baru-baru ini pun menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya Pertamax series dan dex series. Kenaikan berlaku mulai 1 Juli di SPBU seluruh Indonesia.

Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Maxensius Tri Sambodo mengemukakan, ketidakpastian kondisi perekonomian dunia masih akan berlanjut. Ketidakpastian itu semakin menekan perekonomian di dalam negeri. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah sehingga menguras cadangan devisa untuk stabilisasi rupiah dan membayar impor yang meningkat cukup signifikan.

Rupiah Sakit Parah. (Ilustrasi: Kompas)

Lantas, di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global, bagaimana mengantisipasi dampak ekonomi domestik agar tidak semakin terpukul? Tidak cukupkah kebijakan moneter untuk menangkalnya?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Maxensius Tri Sambodo dan pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih. [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Ikuti Kami di Google News