Kroasia akan berhadapan dengan Rusia dalam laga perempat final Piala Dunia 2018 di Fish Stadium, Minggu (8/7/2018) dinihari WIB. Persiapan untuk menghadapi tim tuan rumah pun sudah dilakukan Kroasia.
Rusia, dalam pandangan kubu Kroasia, bermain dengan cara yang berbeda pada saat di fase grup dibanding pada babak knock-out, yaitu: menyerang dan bertahan. Akan tetapi, Kroasia siap menghadapi Dua Wajah Rusia itu.
Pada fase grup, Rusia punya kecenderungan menampilkan ‘wajah’ menyerangnya yang garang. Tapi, saat mengalahkan Spanyol lewat adu penalti di babak 16 besar, Rusia telah memperlihatkan ‘wajahnya’ yang lain, yang lebih banyak bertahan dengan dingin dan disiplin. Itu bisa dilihat dengan keputusan pelatih Stanislav Cherchesov memasang lima bek dan empat gelandang sejajar.
Dalam mitologi Yunani, ada mahluk yang disebut Kampe, yaitu monster perempuan di dunia bawah. Kampe, berbadan naga, berkepala manusia, dan memiliki ekor kalajengking. Dalam cerita, Kampe ditugaskan oleh Kronos untuk menjaga paraHekatonkhire, yaitu raksasa yang memiliki lima puluh kepala dan seratus lengan yang kuat dan Kiklops, yang bertubuh raksasa dan memiliki satu mata. Keduanya tengah dikurung di suatu tempat jauh di bawah tanah yang kelam dan kejam, seperti gambaran kita tentang neraka. Akan tetapi, Kampe berhasil dibunuh oleh Zeus, ketika Zeus berusaha mengeluarkan Hekatonkhire dan Kiklops dari sana.
Maka, akankah permainan Rusia yang memiliki beberapa wajah itu, layaknya Kampe? Lalu, apakah Kroasia akan menjadi layaknya Zeus, yang berhasil membunuhnya?
Tetapi yang pasti, persiapan yang dilakukan Kroasia untuk menjalani laga nanti malam adalah, mempelajari taktik Rusia di tiap-tiap pertandingan. Cara yang dilakukan adalah dengan menonton rekaman dan menganalisis cara main Rusia.
Gelandang serang Kroasia, Ivan Perisic, menegaskan bahwa Kroasia sudah bersiap dengan berbagai taktik Rusia. Ada waktu beberapa hari bagi Kroasia untuk mematangkan strateginya.
“Kami sudah mempersiapkan dengan baik untuk kedua versi gaya main Rusia itu,” ujarnya.
Kroasia sejauh ini menunjukkan sebagai tim yang main menyerang. Terutama terlihat jelas saat tampil di fase grup melawan Nigeria, Argentina, dan Islandia. Di babak 16 besar melawan Denmark, permainan Kroasia sedikit berubah dengan tak agresif menyerang saat menerapkan formasi 4-4-1-1. (donas)