Semarang, Idola 92.6 FM – Sejak Selasa (17/1) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang atau populer disebut warga Rumah Sakit Ketileng resmi berganti nama menjadi RSUD Wongsonegoro. Nama Wongsonegoro dipilih karena merupakan tokoh besar di Kota Semarang dan juga mantan Gubernur pertama Jawa Tengah.
Sebelum diresmikan, pihak Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan komunikasi dan meminta izin dengan keluarga besar Wongsonegoro. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi usai melakukan peresmian pergantian nama RSUD Wongsonegoro mengatakan, nama Wongsonegoro diambil setelah melalui proses perizinan dari pihak keluarga dan proses legal formal terkait pegantian nama tersebut.
Selain pergantian nama, Pemkot juga meresmikan gedung rawan inap baru, Gedung Gathotkaca. Pemkota Semarang akan terus melakukan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi menjelaskan, gedung yang baru saja diresmikan tersebut memiliki fasilitas seperti ruang VIP/VVIP hingga President Suite. Ke depan juga akan dilengkapi fasilitas modern untuk menunjang kebututuhan masyarakat Kota Semarang dalam bidang Kesehatan.
Sementara itu. Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, sebenarnya ini bukan pergantian nama. Namun penambahan nama dari yang semula belum ada namanya. Masyarkat lebih sering menyebut sebagai Rumah Sakit Ketileng karena memang letaknya yang didaerah Ketileng.
Susi menambahkan, selain pergantian nama, RSUD Wongsonegoro juga meresmikan gedung ruang inap baru. Terdapat sekira 44 ruangan yang terbagi menjadi berbagi kelas mulai dari VIP/VVIP hingga President Suite. Dengan harga 600 ribu hingga satu jutaan rupiah setiap harinya, masyakat Kota Semarang bisa menikmati fasilitas ruang inap dengan fasilitas lengkap. Di antarnya ruang tamu, tempat tidur penunggu pasien, hingga dapur dan fasilitas lainnya.
Direncanakan ruang inap tersebut akan mulai beroperasi pada Mei mendatang. Diharapkan dengan adanya gedung baru tersebut, pelayanan kesehatan untuk masyarakat di Kota Semarang bisa diterpenuhi dengan baik. (Widdy Wicaksono/Heri CS)