Semarang, 92.6 FM-Badan internasional dan dana darurat anak atau Unicef menyebutkan, imunisasi campak dan rubella di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara-negara lainnya di kawasan Asia. Sehingga, Unicef Indonesia akan terus mendorong pemerintah setempat memprogramkan pemberian vaksin campak dan rubella kepada anak-anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun.
Immunization Specialist Unicef Indonesia dr Kenny Peetosutan mengatakan berdasarkan hasil survei tentang program imunisasi campak dan rubella, Indonesia berada di kisaran 80-82 persen. Padahal, di negara-negara Asia lainnya sudah di atas 85 persen.
Oleh karena itu, jelas Kenny, pihaknya akan mendorong pemerintah setempat membuat program pemberian vaksin campak dan rubella menjadi reguler tahunan. Sehingga, anak-anak mendapatkan vaksin campak dan rubella dengan mudah dan gratis.
“Nanti akan dibuat reguler. Memang sekarang diawali dulu dengan kampanye. Tujuannya, untuk memutus mata rantai virus campak dan rubella. Nantinya pemerintah yang menanggung dan masyarakat tidak perlu membayar,” kata Kenny, Sabtu (30/9).
Lebih lanjut Kenny menjelaskan, program imunisasi di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. Hanya saja memang diakui, cakupan wilayah Indonesia yang luas membuat program imunisasi tidak bisa berjalan maksimal. Selain itu, kesadaran masyarakat juga masih perlu dibangun akan pentingnya imunisasi. (Bud)