Semarang, 92.6 FM-Lebih dari seribu pengaduan terkait pencabutan subsidi listrik masuk, dan diterima Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Ribuan pengaduan yang masuk itu, saat ini sedang dilakukan verifikasi atau pengecekan di posko pusat data. Jika di posko pusat data memang tidak ditemukan data yang maksud, maka akan dirujuk ke Kementerian Sosial.
Koordinator Program Kemitraan TNP2K Regi Wahono mengatakan, memang untuk melakukan pengaduan disampaikan melalui posko pengaduan yang telah dibuat. Dari total pengaduan yang masuk itu, 75 pengaduan berasal dari pelanggan di Jawa Tengah dan 40 pengaduan sudah diproses PLN. Sedangkan sisanya, saat ini sedang diproses di TNP2K.
Menurut Regi, setelah dilakukan pengecekan dan dilaporkan ke Kementerian Sosial, maka dilakukan verifkasi dan dirujuk lagi ke kabupaten/kota untuk pengecekan di lapangan.
“Kalau ketemu didata terpadu, akan dirujuk TNP2K ke Kementerian ESDM. Kalau memang tidak ada, Kementerian ESDM mengirim surat ke Kementerian sosial untuk proses updating date,” ujar Pegi, kemarin.
Lebih lanjut Regi menjelaskan, seiring ditetapkannya kebijakan subsidi tepat sasaran, maka subsidi listrik seharusnya bisa dinikmati rumah tangga sasaran.
Sementara itu, sejak diberlakukan kebijakan subsidi tepat sasaran, jumlah pelanggan listrik subsidi dengan daya 900 VA yang semula 3,3 juta pelanggan, saat ini turun menjadi 548 ribu pelanggan. (Bud)