Semarang, 92.6 FM-Lokasi pabrik Semen Indonesia berada di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang, dengan lokasi penambangan berjarak lima kilometer dari permukiiman warga. Namun, belum juga selesai pembangunan pabrik, sudah muncul penolakan dari sebagian warga yang khawatir akan keselamatan dan kelestarian lingkungan sekitarnya.
Presiden Joko Widodo membentuk tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dengan pimpinan Profesor Soedharto P Hadi untuk meneliti keberadaan pabrik semen di Rembang itu. Sesuai tugasnya, hasil kajian tentang pabrik semen di Rembang akan selesai pada April 2017 mendatang.
Prof. Soedharto P Hadi mengatakan,pada tahap awal tim KLHS meneliti kawasan Kendeng Utara mulai dari Grobogan, Pati, Rembang, Blora sampai Jawa Timur. Namun, karena sekarang yang sedang ramai dan ditunggu hasilnya pabrik semen di Rembang, maka pihaknya memetakan kawasan yang boleh ditambang dan dikonservasi. Pernyataan itu dikatakan Prof. Soedharto, usai menjadi pembicara diskusi “Apa Kabar Pabrik Semen Rembang” di. Hotel Semesta/ Selasa (21/2).
Lebih lanjut dirinya mencoba mencarikan jalan tengah, untuk menjembatani antara PT Semen Indonesia dengan warga yang menolak. Rekomendasi yang dkeluarkan, pabrik semen dipindah ke lokasi lain tapi masih di sekitar kawasan Kendeng.
“Saat ini kan lokasi pabrik semen dekat dengan Cekungan Air Tanah (CAT). Sehingga, kami memegang prinsip kehati-hatian jangan sampa menimbulkan dampak yang signifikan,” ujar Prof. Soedharto.
Oleh karena itu, lanjut Prof. Soedharto, dengan rekomendasi yang diberikan itu semua pihak bisa memahami dan menjalankannya. Karena, rekomendasi itu merupakan hasil kajian sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo. (Bud)