Semarang, 92.6 FM-Peredaran pelumas palsu di masyarakat, merugikan konsumen sebagai pemakainya. Karena, dari sisi kualitas membuat kinerja mesin motor menjadi terganggu. Oleh karena itu, PT Pertamina Lubricant Jawa Tengah perlu melakukan edukasi pengenalan pelumas palsu di masyarakat, salah satunya kepada siswa SMKN 4 Semarang, Kamis (18/5).
Area Sales Supervisor Pertamina Lubricant Jawa Tengah Andar Dani Suwondo mengatakan, peredaran pelumas palsu memang tidak bisa dipungkiri ada di tengah masyarakat. Sehingga, merugikan masyarakat sebagai konsumennya.
Tidak jarang, jelas Andar, kemasan yang dipakai merupakan pabrikan Pertamina, tetapi isinya sudah ditukar dengan buatan pabrikan lain dengan kualitas lebih rendah. Biasanya, produk pelumas palsu dijual dengan harga murah dan jauh dari harga aslinya.
Menurut Andar, untuk mengenali pelumas asli dari Pertamina cukup mudah/ yakni dari segel penutup dan kode kemasan yang teregistrasi. Melalui para siswa SMKN 4 Semarang yang dibekali keterampilan mekanik itu, diharapkan bisa membedakan pelumas asli atau palsu, meski melalui kemasannya. Sedangkan untuk pengujian pelumas asli atau palsu, dilakukan melalui Oil Clinic milik Pertamina di Jakarta/ Cilacap dan Gresik.
“Para siswa juga dibekali definisi tentang pelmas dan sifat-sifat pelumas itu sendiri. Kalau mau mencegah peredaran pelumas palsu, bisa dilihat dari kemasan yang memang sudah dilindungi dari upaya pemalsuan. Sedangkan untuk menguji pelumasnya, bisa melalui Oil Clinic,” kata Andar.
Sementara itu/ lanjut Andar, pihaknya juga menerjunkan tim Speed Up Pertamina yang terdiri dari seribu salesman. Mereka mendatangi outlet dan bengkel-bengkel motor, untuk melakukan sosialisasi tentang pelumas palsu.
Sementara, guna mencegah peredaran pelumas palsu, Pertamina membuka outlet branding berupa bengkel Enduro, Oilmart, Enduro Express dan Bright Olimart Modular di SPBU serta kerja sama dengan bengkel umum lainnya. (Bud)