Semarang, 92.6 FM-Pemprov Jawa Tengah sudah siap di dalam menghadapi bencana alam, yang kemungkinan terjadi pada musim hujan tahun ini. Mulai dari bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan di awal musim hujan tahun ini, sudah masuk beberapa laporan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Menurutnya, Jawa Tengah dinilai cukup siap menghadapi bencana alam yang terjadi selama musim hujan. Sebab, selama ini Jateng dianggap sebagai supermarket bencana. Sehingga, potensi kebencanaan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten/kota sudah menyiapkan segala sesuatunya. Baik perlengkapan maupun logistik.
“Kita sangat antisipatif. Di samping BPBD juga ada posko Satlak. Jadi, mana daerah rawan banjir dan mana daerah rawan longsor sert bencana alam lainnya sudah terpetakan semua. Kita siap kok,” kata Sri Puryono, Senin (16/10).
Namun demikian, lanjut sekda, masyarakat juga diminta ikut menjaga lingkungan sekitarnya. Jika berada di daerah rawan banjir, maka antisipasinya adalah tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau selokan. Sedang jika berada di daerah rawan longsor, diminta untuk waspada dan segera mengungsi apabila hujan turun setiap hari.
Terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sarwa Pramana menambahkan, beberapa pekan terakhir di September dan Oktober 2017 ini saja sudah terjadi beberapa kali bencana di sejumlah daerah di provinsi ini.
“Misalnya tebing longsor di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, awal Oktober 2017 kemarin. Kemudian, kejadian longsor juga terjadi di Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, selain musibah tanah longsor juga terjadi bencana banjir. Yakni di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Akibatnya, ratusan rumah warga tergenang banjir setinggi kurang lebih satu meter. (Bud)