Semarang, 92.6 FM-Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tahun ini, masyarakat Jawa Tengah masih memegang persatuan dan kesatuan bangsa. Terbukti, kondisi keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah masih kondusif. Artinya, ancaman tentang intoleransi dan radikalisme tidak terjadi di Jawa Tengah.
Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setiabudi mengatakan meski di provinsi ini banyak perbedaan, tetapi justru saling mengisi dan tidak diperdebatkan. Sehingga, paham-paham radikalisme dan terorisme lainnya tidak sampai tumbuh subur di Jawa Tengah.
Menurut Rukma, masyarakat Jawa Tengah terbukti sangat waspada terhadap bahaya-bahaya yang menjurus pada paham ekstremisme dan radikalisme. Karena, yang dibutuhkan sekarang ini adalah kesatuan dan persatuan dengan kesadaran bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang menjamin kebersamaan dan persatuan bangsa.
“Membangun bangsa dengan persatuan dan kesatuan ini dicontohkan masyarakat Jawa Tengah. Semakin semangat membangun negara tercinta ini, karena Jawa Tengah disebut sebaga Benteng Pancasila,” kata Rukma.
Politikus PDIP itu menjelaskan, yang saat ini perlu dilakukan pemerintah daerah setempat adalah membangun indeks koefisien gini masyarakat Jawa Tengah. Yakni penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, serta program ekonomi kerakyatan dengan membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapat akses permodalan dari perbankan. (Bud)