Phapros Buka Taman Bacaan Untuk Dukung Gerakan Cinta Membaca

Ungaran, 92.6 FM–Guna meningkatkan minat membaca melalui gerakan cinta baca “Indonesia Membaca”, PT Phapros, Tbk membuka dua unit taman bacaan di Balai Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (11/10) pagi.

Direktur Utama PT. Phapros, Tbk Barokah Sri Utami (Emmy) mengatakan program taman bacaan ini, sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo melalui pembangunan Indonesia di perdalaman atau perbatasan. Gerakan ini diutamakan dengan membangun “Seribu Taman Bacaan Masyarakat di seluruh Indonesia”.

Menurutnya, rendahnya literasi membaca di Indonesia perlu ditingkatkan melalui berbagai macam cara. Di antaranya, dengan membangun taman bacaan di daerah, agar generasi muda bisa memiliki pengetahuan yang luas.

“Beberapa waktu lalu, Central Connecticut State University di Amerika Serikat merilis peringkat literasi di berbagai negara. Indonesia ada di peringkat 60 dari 61 negara dengan peringkat literasi terbaik. Peringkat Indonesia hanya satu tingkat di atas Botswana, sebuah negara di kawasan Afrika bagian selatan,” ujarnya dikutip dari rilis yang diterima Radio Idola.

Lebih lanjut Emmy menjelaskan, survei tentang literasi membaca juga pernah dirilis UNESCO. Data yang dirilis menyebutkan, bahwa minat baca bangsa Indonesia hanya sebesar 0,001 persen. Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. Sehingga, pihaknya tergerak untuk membantu pemerintah meningkatkan peringkat literasi membaca di Indonesia.

“Semakin baik tingkat literasi suatu bangsa, maka bisa mendorong kemajuan perekonomian bangsa tersebut. Saat ini banyak berita bohong (hoax) yang tersebar di media, terutama media sosial. Salah satunya penyebabnya adalah rendahnya literasi masyarakat, dan kami ingin generasi muda lebih banyak membaca bukan bermain gawai,” ujarnya.

Sementara itu, taman bacaan yang dibuka Phapros berlokasi di Balai Desa Klepu dan Lembaga Pendidikan Ma’Arif–MI Al Mustajab di Kelurahan Pringapus. Nantinya, taman bacaan akan dikelola para guru dan masyarakat sekitar. (Bud)

Ikuti Kami di Google News